tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Banner
Hot News

Skandal Pemilu Brebes Terungkap! Ketua Lembaga Hati Kita Desak Investigasi Mendalam

Avatar photo
×

Skandal Pemilu Brebes Terungkap! Ketua Lembaga Hati Kita Desak Investigasi Mendalam

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pemilu. (Instagram @kpuprovinsijabar)
Ilustrasi Pemilu. (Instagram @kpuprovinsijabar)
iklan

Portal Pantura, Putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara (DKPP) yang menjatuhkan sanksi pencopotan jabatan kepada Manja Lestari Damanik, Ketua Komisi Pemilihan Umum () , dan Trio Pahlevi, Ketua Badan Pengawas (Bawaslu) , menjadi sorotan serius.

Ketua Lembaga Hati Kita, Bagus Handoko, mendesak agar momentum ini dimanfaatkan untuk melakukan investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan di Kabupaten . Ia menilai evaluasi total diperlukan untuk memastikan integritas dan mencegah kasus serupa terulang di masa mendatang.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Apresiasi terhadap Langkah Tegas DKPP

Dalam pernyataannya, Bagus menyampaikan apresiasi atas keputusan tegas DKPP dalam menegakkan kode etik penyelenggara . Ia menilai langkah tersebut sebagai bukti bahwa mekanisme pengawasan berjalan dengan baik demi menjaga kejujuran dan transparansi dalam setiap tahapan .

“Kami mengapresiasi keputusan DKPP. Ini adalah sinyal kuat bahwa mekanisme pengawasan terhadap penyelenggara telah berjalan sebagaimana mestinya. Penegakan kode etik ini krusial untuk menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi,” ujar Bagus ketika ditemui awak media.

Dugaan Manipulasi Suara

Bagus menyoroti kasus dugaan manipulasi suara yang melibatkan para komisioner dan Bawaslu . Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya melanggar kode etik tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Ia menegaskan bahwa perilaku semacam ini mencederai prinsip yang jujur dan adil.

“Jika benar ada suap dan manipulasi suara, ini bukan sekadar pelanggaran etik, melainkan tindakan yang meruntuhkan kepercayaan publik terhadap demokrasi. Hal semacam ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua penyelenggara ,” tegas Bagus.

Landasan Hukum yang Dilanggar

Bagus juga mengingatkan tentang ketentuan hukum yang mengatur pelanggaran dalam . Ia merujuk pada Pasal 532 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang , yang menyebutkan bahwa siapa pun yang sengaja menambah atau mengurangi suara peserta dapat dipidana selama 4 tahun dan dikenai denda hingga Rp48 juta.

Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.