Portal Pantura, Brebes – Pasca lebaran Idul Fitri 1445 hijriyah, harga bawang merah masih tinggi. Bahkan, ditingkat petani tembus Rp50 ribu per kilogram.
Sugeng, salah seorang petani bawang di Kabupaten Brebes menyebut, kenaikan harga terbilang cepat.
Ia mengungkapkan, saat dirinya panen dan menjualnya, harga bawang merah tembus Rp45 ribu. Hari berikutnya menjual lagi namun harganya sudah lebih tinggi yakni Rp47 ribu.
“Sekarang sudah RP50 ribu di tingkat petani,” ungkapnya. Hal ini karena pasokan jarang dan petani tidak banyak yang panen.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Kabupaten Brebes Dian Alex Chandra mengatakan, di awal Ramadhan, harga landai dan cenderung murah.
Namun, lanjutnya, pada H-10 lebaran harga mulai naik. Bahkan kenaikan cukup tajam Dimana harga di tingkat petani mencapai Rp25 ribu per kilogram.
Harga bawang merah terus meroket hingga menembus Rp70 ribu perkilogram. Harga tersebut bertahan sampai dengan H+2 lebaran Idul Fitri.
Kenaikan harga bawang merah tersebut disebabkan karena dampak dari banjir yang melanda. Dimana 7.500 hektar terendam dan 2,500 diantaranya gagal panen.
“Padahal, panen seharusnya bisa dilakukan untuk menghadapi lebaran,” ujarnya.
Harga bawang merah kembali berangsung-asur turun seiring dengan pengiriman dari Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian.
Dian memperkirakan, harga bawang merah masih bisa turun sampai bulan Mei 2024. DImana di bulan tersebut banyak petani yang panen.***