Menu

Mode Gelap
Jadwal SIM Keliling Kabupaten Brebes Januari 2025 Info Terbaru Rekrutmen Pendamping Desa 2025 Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Lagi Tenaga Honorer di Tahun 2025 Pendamping Desa Naik Kelas Jadi PPPK? TMMD Sengkuyung III 2025 Akan Digelar di Desa Karangjongkeng, Fokus pada Infrastruktur Jalan dan Air Bersih Pedagang Nasi Padang di Brebes Nekat Produksi Tembakau Sintetis Akibat Terlilit Utang

Hot Topik

Letjen Soenarko Sebut Ada Empat Provinsi Yang Ingin Pisah Jika Pemilu Curang

Avatar photobadge-check


					Letjen Suharto mengaku teriris hatinya mendengar orasi Gielbran dan Bisma. Ungkapan itu mengingatkan kembali peristiwa 1998. Perbesar

Letjen Suharto mengaku teriris hatinya mendengar orasi Gielbran dan Bisma. Ungkapan itu mengingatkan kembali peristiwa 1998.

PORTAL PANTURA – Ramai-ramai para tokoh nasional mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sosial, politik, ekonomi, dan demokrasi terkini.

Mereka yang terdiri dari purnawirawan TNI, politisi, pengamat politik, pengamat ekonomi, pakar hukum, akademisi, dan mahasiswa koor menyatakan rezim harus berakhir.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini sudah memprihatinkan dan tidak bisa ditolerir lagi.

Solusinya adalah kekuatan rakyat untuk meminta pertanggungjawaban presiden.

iklan
iklan

“People power itu tidak dilarang,” kata Abraham dalam sebuah diskusi publik bertema ‘Selamatkan Pemilu yang Demokratis’ dengan menghadirkan pembicara antara
Dr. Ikrar Nusa Bhakti (Pengamat Politik), Ubedilah Badrun (Ketua Prodi Ilmu Sosiologi UNJ), dan Ishak Rafick (Penulis) dengan dipandu oleh Hersubeno Arief dari FNN, Sabtu (13/01/2024) lalu.

Abraham mengisahkan pertemuannya dengan Najib Razak di Malaysia. Ia menanyakan bagaimana Malaysia bisa cepat maju, dimana pada tahun 1988 banyak mahasiswa Malaysia yang berkuliah di Indonesia.

Mengutip Najib, Abraham Samad menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam hanya bisa dikerjakan oleh bumi putera. Ada proteksi dari negara terhadap pribumi.

Atas previlage ini kata Abraham lantas PBB minta direvisi UU tersebut karena melanggar HAM, akan tetapi Najib bisa mempertahankan UU tersebut, karena untuk melindungi kelompok rentan, bukan proteksi.

Kalau negara krisis, kata Abraham, Najib Razak mengundang 50 orang terkaya untuk bantu memulihkan krisis.

Hal ini berbeda jauh dengan Indonesia yang makin ketinggalan. Bahkan justru sekarang banyak mahasiswa Indonesia kuliah di Malaysia.

Pengelolaan sumber daya alam dipegang oleh oligarki, dimana di situ tidak ada pribumi.

“Kita tidak bisa lagi mentolerir rezim sekarang. Kemiskinan bukan karena nasib akan tetapi karena pengelolaan SDA tidak adil,” paparnya.

Sementara purnawirawan TNI Setyo Sularso dari Jogjakarta menegaskan bahwa saat ini ia merasa seperti bukan dipimpin oleh bangsa sendiri.

Kita dikendalikan oleh SIG (special interested grup) alias oligarki.

“Kita merasa negara kita berada di pemangku negara baru. Presiden adalah orang Indonesia asli tetapi telah diganti WNI. Jadi siapapun bisa menjadi presiden asal WNI, tak peduli dia Arab, Cina, Amerika, atau Negro.

Pilihan Redaksi

Kepala Desa Batursari Akui Penyalahgunaan Dana Desa, Siap Kembalikan Uang dan Mengundurkan Diri

6 Januari 2025 - 16:46 WIB

Kades Batursari Judin akhirnya mengundurkan diri setelah diprotes warga. (Istimewa)

Sudirman Said: “Hanya Ada Satu Organisasi Kepalangmerahan di Setiap Negara”

9 Desember 2024 - 17:46 WIB

Sudirman Said. (Instagram @sudirmansa1d)

Warga Brebes Sambut Pemimpin Baru: Pasangan Mitha-Wurja Menang Pilkada dengan 59,60% Suara

5 Desember 2024 - 08:52 WIB

Mengapa Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Tumbang di Pilkada Jawa Tengah? Ini Faktornya

30 November 2024 - 13:00 WIB

Andhika -Hendrar.

Akreditasi Pemantau Pilkada Brebes 2024 Dicabut, Ketua LSM Hati Kita Sebut Ada Indikasi Dugaan Kecurangan

27 November 2024 - 07:44 WIB

Trending di Hot Topik
Don`t copy text!