Portal Pantura, Sukoharjo – Upaya menekan angka stunting di Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo terus dilakukan. Kali ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berinovasi dengan menciptakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis ikan kembung. Program ini diluncurkan dengan harapan dapat meningkatkan gizi anak-anak dan mencegah stunting di masa depan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Desa Kateguhan ini, para mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK dan kader posyandu mengenai bahaya stunting dan cara mendiagnosisnya. Selain itu, mereka juga secara langsung mempraktikkan pembuatan PMT ikan kembung yang ekonomis dan mudah dibuat.
“Kami memilih ikan kembung karena kandungan proteinnya yang tinggi dan mudah didapatkan di daerah ini,” ujar Muhammad Syahrendra, koordinator program.
Dikatakanya, PMT ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang rentan stunting.
Tidak hanya menyasar ibu-ibu PKK, KKN Undip juga melibatkan kelompok Self Help Group (SHG) atau kelompok penyandang disabilitas dalam program ini. Mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan pembuatan dan pengemasan PMT ikan kembung kepada anggota SHG.
Harapannya, kelompok ini dapat memproduksi PMT secara mandiri dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan tambahan.
Salah satu peserta pelatihan, mengaku sangat antusias dengan program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan ilmu baru kepada kami. Semoga PMT ini bisa bermanfaat bagi banyak anak-anak,” ujarnya.
Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, daya tahan tubuh yang lemah, dan risiko terkena penyakit kronis lebih tinggi.
Dengan menginisiasi program PMT ikan kembung, KKN Undip tidak hanya berupaya mengatasi masalah stunting di tingkat desa, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas SDM di masa depan. Selain itu, program ini juga mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok perempuan dan disabilitas.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan pemerintah desa, perangkat desa, serta masyarakat setempat. Kepala Desa Kateguhan.