Portal Pantura, Sukoharjo – Maraknya penipuan online yang terus berkembang dengan berbagai modus operandi telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama di pedesaan.
Menyikapi situasi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program edukasi dengan tema “Upaya Represif Penanggulangan Penipuan Online” di Desa Tanjung, Sukoharjo.
Program ini menargetkan para Kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat sebagai peserta utama.
Program yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2024 ini diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan rutin Kader PKK Desa Tanjung dan dipandu oleh Fara Alvi Zumruda, salah satu mahasiswa KKN UNDIP. Kehadiran perangkat desa dan antusiasme peserta menunjukkan betapa pentingnya isu ini bagi masyarakat.
Pilihan untuk melibatkan Kader PKK sebagai target program bukan tanpa alasan. Kader PKK adalah kelompok yang memiliki peran penting dalam membangun dan menjaga kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.
Mereka sering berinteraksi langsung dengan warga, khususnya kalangan ibu-ibu, yang rentan menjadi korban penipuan online.
Fakta bahwa penipuan online sering kali menyasar kelompok usia 30-60 tahun, terutama melalui media sosial, menjadi dasar utama dipilihnya materi ini. Rentang usia ini adalah kelompok yang sering kali kurang waspada atau tidak sepenuhnya memahami teknologi digital, sehingga mereka menjadi target empuk bagi para pelaku penipuan.
Pada acara tersebut, Fara Alvi Zumruda memaparkan materi yang mencakup berbagai aspek penting mengenai penipuan online. Dia menjelaskan berbagai bentuk dan modus operandi penipuan yang sering terjadi di media sosial. Tidak hanya itu, Fara juga memberikan contoh kasus penipuan yang pernah terjadi, cara pelaporan yang benar, dan langkah-langkah hukum yang dapat diambil oleh korban penipuan.
Para peserta tampak aktif dalam sesi tanya jawab, menunjukkan ketertarikan dan kekhawatiran mereka akan isu ini. Mereka menanyakan berbagai hal, mulai dari bagaimana cara mengenali penipuan online, hingga prosedur hukum yang harus ditempuh jika menjadi korban. Interaksi yang hidup ini menunjukkan bahwa topik yang dibawakan sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Selain dihadiri oleh Kader PKK dari seluruh RW di Desa Tanjung, acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari perangkat desa, termasuk Ibu Lurah Desa Tanjung. Dukungan ini menandakan bahwa pemerintah desa sangat peduli terhadap keamanan warganya dari ancaman penipuan online. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan masyarakat Desa Tanjung dapat lebih waspada dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi ancaman penipuan online.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.