Portal Pantura, Brebes – Kabupaten Brebes dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Meski berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menekan angka kemiskinan, hasilnya dinilai belum optimal. Masalah ini menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para calon pemimpin daerah dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Calon bupati Brebes yang menyoroti isu ini adalah Paramitha Widya Kusuma, putra daerah yang bertekad membawa perubahan signifikan bagi Brebes jika terpilih sebagai bupati. Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Oleh karena itu, ia memperkenalkan program ambisius “1 Keluarga 1 Sarjana” sebagai salah satu solusi kongkrit yang ia tawarkan.
Fokus pada Pendidikan untuk Masa Depan Lebih Baik
Program “1 Keluarga 1 Sarjana” yang diusung Paramitha bertujuan untuk memastikan bahwa setiap keluarga di Brebes memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang menempuh pendidikan tinggi hingga lulus sarjana. Menurut Paramitha, pendidikan merupakan modal penting untuk mengangkat derajat ekonomi keluarga dan masyarakat. Ia meyakini bahwa dengan adanya akses yang lebih luas ke pendidikan, generasi muda Brebes akan memiliki peluang yang lebih besar untuk keluar dari kemiskinan struktural.
“Kemiskinan sering kali disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pendidikan. Dengan program ini, kami berharap setiap keluarga di Brebes dapat memiliki setidaknya satu sarjana yang nantinya bisa membawa perubahan positif bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar Paramitha pada tasyakuran dilantiknya H. Nur Endro, SH., di gedung serba guna Sahabat Alam Bumiayu, Sabtu 14 September 2024.
Perbaikan Infrastruktur sebagai Prioritas
Selain fokus pada pendidikan, Paramitha juga menempatkan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam visi dan misinya. Dalam banyak daerah di Brebes, kondisi jalan yang rusak sering kali menjadi keluhan utama masyarakat. Jalan yang tidak memadai dapat menghambat mobilitas warga dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan yang sangat bergantung pada akses transportasi yang lancar.
Paramitha berjanji untuk mempercepat perbaikan jalan-jalan rusak jika ia terpilih sebagai bupati. Salah satu solusi yang ia tawarkan adalah pengembangan aplikasi digital yang memudahkan masyarakat untuk melaporkan kerusakan jalan secara langsung. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat memberikan informasi terkait lokasi kerusakan jalan, dan pemerintah daerah akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan cepat.
“Kami akan memastikan bahwa setiap laporan yang masuk segera ditangani. Dengan teknologi, proses pelaporan dan penanganan jalan rusak bisa dilakukan lebih efisien, sehingga masyarakat tidak lagi dirugikan oleh infrastruktur yang buruk,” jelasnya.
Peningkatan Kesejahteraan Guru Ngaji dan Imam Masjid
Di sektor kesejahteraan, Paramitha juga berjanji untuk memperhatikan kelompok-kelompok yang selama ini kurang mendapat perhatian, salah satunya adalah para guru ngaji dan imam masjid. Ia berencana menaikkan insentif yang diberikan kepada guru ngaji dan imam masjid dari Rp500 ribu menjadi Rp1 juta, yang berarti kenaikan sebesar 100 persen.
“Peran guru ngaji dan imam masjid sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda. Mereka adalah pilar moral masyarakat yang harus kita hargai. Kenaikan insentif ini adalah salah satu bentuk apresiasi kami terhadap kontribusi mereka,” kata Paramitha.
Pemerataan Pembangunan Antara Brebes Utara dan Selatan
Brebes sebagai kabupaten yang luas, terdiri dari wilayah utara dan selatan yang sering kali mengalami ketimpangan pembangunan. Paramitha menyadari hal ini dan berkomitmen untuk memastikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Brebes, tanpa memandang golongan atau daerah.
Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam proses tersebut. Ia menekankan bahwa pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi masyarakat, baik dalam memberikan masukan maupun informasi tentang kondisi di lapangan.
“Kami akan memastikan bahwa pembangunan dilakukan secara adil di seluruh wilayah, baik di utara maupun di selatan Brebes. Tidak boleh ada ketimpangan, semua warga berhak mendapatkan akses yang sama terhadap infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik,” tegas Paramitha.
Dukungan Partai Politik dan Harapan Baru bagi Brebes
Paramitha Widya Kusuma diusung oleh sejumlah partai politik dalam Pilkada 2024. Dukungan ini tidak lepas dari rekam jejaknya yang dinilai mampu membawa perubahan bagi Brebes. Dengan latar belakang sebagai putra daerah yang paham betul permasalahan yang dihadapi masyarakat, Paramitha diharapkan dapat menjadi figur pemimpin yang membawa harapan baru bagi kabupaten tersebut.
Masyarakat Brebes kini menanti realisasi dari berbagai janji kampanye yang telah disampaikan oleh Paramitha. Pemilihan kepala daerah 2024 akan menjadi momentum penting bagi masa depan Brebes, di mana isu kemiskinan, infrastruktur, dan kesejahteraan menjadi topik utama yang diharapkan dapat segera diatasi oleh pemimpin yang terpilih.
Jika terpilih, tantangan bagi Paramitha tentu tidak akan mudah, mengingat kompleksitas permasalahan yang dihadapi Brebes. Namun, dengan visi yang jelas dan program yang konkret, masyarakat Brebes menaruh harapan besar pada kemampuannya untuk membawa perubahan yang signifikan.***