Portal Pantura, Pureokerto – Kemiskinan masih menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia. Meski berbagai upaya telah dilakukan, permasalahan ini terus mempengaruhi jutaan warga, terutama di daerah-daerah pedesaan. Salah satu sektor yang diyakini mampu menjadi solusi dalam mengurangi kemiskinan adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan menyerap tenaga kerja lokal dan memanfaatkan sumber daya daerah, UMKM berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, terdapat kelompok UMKM pengrajin tahu yang dikenal dengan nama Sari Delai. Kelompok ini menjadi tumpuan ekonomi bagi banyak warga desa. Lebih dari 25 anggotanya menggeluti usaha pembuatan tahu, yang telah menjadi makanan khas desa ini. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, UMKM ini masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam hal pemasaran dan inovasi produk. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif agar produk tahu dari Desa Kalisari dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Melihat kebutuhan tersebut, dosen Universitas Peradaban, dengan dukungan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan pelatihan bertajuk Strategi Pemasaran Blue Ocean. Pelatihan yang berlangsung pada 3-5 September ini ditujukan untuk membantu UMKM Sari Delai meningkatkan kinerja bisnis mereka dan memperluas jangkauan pasar.
Strategi Blue Ocean untuk UMKM
Strategi Blue Ocean merupakan pendekatan pemasaran yang berfokus pada menciptakan ruang pasar baru yang belum banyak digarap oleh pesaing, sehingga persaingan dapat diminimalkan. Dalam konteks UMKM, strategi ini sangat relevan, karena memungkinkan pelaku usaha untuk fokus pada inovasi produk dan menciptakan nilai tambah yang berbeda dari kompetitor.
Sarah Dien Hawa, S.E., M.Si., dosen dari program studi Manajemen Universitas Peradaban, memimpin pelatihan ini bersama dengan tim yang terdiri dari beberapa dosen dan mahasiswa, di antaranya Resa Frafela Rosmi dari prodi Farmasi dan Ega Faustina, S.P., M.Si. Para mahasiswa seperti Tria Puti Yani dan Ismail juga terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan teori tentang strategi pemasaran, tetapi juga membekali para pengrajin dengan keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran.
“Para peserta diajarkan cara memanfaatkan media sosial, platform e-commerce, dan strategi digital lainnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Sarah.
Dengan demikian, produk tahu dari Desa Kalisari diharapkan tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga memiliki peluang untuk menembus pasar regional dan nasional.
Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Produksi
Selain pelatihan pemasaran, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Peradaban juga memberikan bantuan berupa peralatan produksi modern. Bantuan tersebut meliputi mesin press tahu, tempayan stainless steel sebagai pengganti tempayan tanah liat, mesin vacuum sealer untuk pengemasan, serta alat cetak tahu. Peralatan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan memperbaiki kualitas produk, sehingga daya saing tahu Kalisari di pasar dapat meningkat.
Dengan adanya peralatan baru ini, proses produksi menjadi lebih higienis dan efisien. Misalnya, penggunaan mesin press tahu membantu mempercepat proses pembuatan tahu, sehingga produksi dapat ditingkatkan dalam waktu yang lebih singkat. Sementara itu, alat vacuum sealer memungkinkan tahu dikemas dengan lebih rapi dan tahan lama, yang merupakan nilai tambah ketika produk dijual di luar daerah atau bahkan diekspor.
Manfaat Ekonomi Bagi Warga Desa
Kegiatan pelatihan dan bantuan peralatan ini diharapkan dapat berdampak positif bagi kelompok UMKM Sari Delai dan masyarakat Desa Kalisari secara keseluruhan. Dengan peningkatan kinerja UMKM, diharapkan tercipta lebih banyak lapangan kerja bagi warga desa, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Salah satu tujuan utama dari program ini adalah mendorong UMKM untuk terus berkembang dan berinovasi, sehingga mampu bertahan dan bersaing di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang strategi pemasaran dan dukungan teknologi yang memadai, diharapkan kelompok UMKM ini dapat menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal.