Portal Pantura, Brebes – Kebakaran lahan yang merambat ke tumpukan bambu terjadi di kawasan Brebes pada Selasa, 17 September 2024. Kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan pada lahan dan barang milik seorang warga setempat. Berkat tindakan cepat dari warga dan Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Brebes, api berhasil dipadamkan dalam waktu singkat.
Kebakaran dilaporkan sekitar pukul 18.19 WIB oleh saksi bernama Mahmud, seorang warga setempat yang mengetahui peristiwa tersebut dari anaknya. Mahmud diberitahu bahwa ada kebakaran lahan di atas tanggul Kali Pemali, di wilayah RT 01 RW 13, Kelurahan Gamprit, Kecamatan Brebes. Saat Mahmud memeriksa lokasi, api sudah merambat ke tumpukan bambu milik Suharyo, seorang penjual bambu berusia 66 tahun yang tinggal di Jalan H. Satori, RT 09 RW 10, Kauman, Brebes.
Suharyo dikenal sebagai penjual bambu yang setiap hari menggunakan tumpukan bambu di lokasi kejadian sebagai bahan dagangan. Kebakaran tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar, terutama karena lokasi kebakaran dekat dengan bangunan pemukiman. Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sembari menunggu bantuan dari pihak Damkar.
Setelah menerima laporan dari warga, tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Brebes langsung bergerak cepat. Laporan kebakaran diterima oleh petugas pada pukul 18.19 WIB, dan tim Damkar langsung diberangkatkan dari pos sekitar satu menit kemudian, pada pukul 18.20 WIB. Tim tiba di lokasi kejadian dalam waktu lima menit, tepatnya pada pukul 18.25 WIB. Penanganan dimulai segera setelah tim tiba di lokasi, dengan pemadaman api dimulai pada pukul 18.26 WIB.
Berkat kesigapan tim Damkar, api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari satu jam, yakni pada pukul 19.00 WIB. Meski kebakaran sempat merambat dan menghanguskan tumpukan bambu, upaya cepat dari petugas Damkar berhasil mencegah api menyebar lebih luas dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 30 meter persegi, dengan ukuran kurang lebih 3 meter x 10 meter. Meskipun demikian, kerugian akibat kebakaran ini masih dalam perhitungan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Penyebab kebakaran diduga berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan di sekitar lokasi, yang kemudian tidak diawasi dengan baik hingga menyebabkan api menjalar ke tumpukan bambu.
Pembakaran sampah yang sembarangan dan tanpa pengawasan sering kali menjadi penyebab kebakaran lahan, terutama pada musim kemarau seperti sekarang. Warga diimbau untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas pembakaran di area terbuka, terutama di dekat bahan yang mudah terbakar seperti bambu, yang memang sangat mudah terbakar dan bisa mempercepat penyebaran api.
Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Brebes yang bertugas pada kejadian ini terdiri dari sembilan anggota, di antaranya Andri, Miftah, Faizal, Samiun, Bima, Aji, Yogi, Indra (anggota relawan), Arroy (anggota relawan), dan Kidowol (anggota relawan). Mereka menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran berkapasitas 4.000 liter air dengan nomor registrasi G 9585 QG.
Selain tim Damkar, sejumlah pihak lain juga turut terlibat dalam upaya penanganan kebakaran ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, PLN Brebes, serta warga setempat turut membantu dalam proses pemadaman dan evakuasi di lokasi kejadian.
Saat ini, pihak terkait masih melakukan perhitungan lebih rinci terkait kerugian yang dialami akibat kebakaran tersebut. Meski begitu, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau cedera serius dalam insiden ini. Selain tumpukan bambu milik Suharyo yang terbakar, kerugian materiil lainnya masih dalam penilaian.
Tindakan preventif ke depannya menjadi perhatian utama pemerintah setempat. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Brebes, yang juga terlibat dalam koordinasi penanganan kebakaran, mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang melibatkan api, terutama pembakaran sampah. Pemerintah setempat juga sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya kebakaran lahan kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan kebakaran.***