Portal Pantura, Brebes – Pada hari Minggu, 29 September 2024, dimulai pukul 08.00 WIB, akan berlangsung kegiatan besar yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan di Kabupaten Brebes. Kegiatan ini merupakan bagian dari Puncak World Clean Up Day (WCD) 2024 di Brebes, dengan fokus pada area sekitar hulu Sungai Pemali dan Waduk Penjalin di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan.
Tema “Resik Resik Hulu Pemali“
Kegiatan yang mengusung tema “Resik Resik Hulu Pemali” ini melibatkan banyak komunitas dan kelompok masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ketua pelaksana WCD Kabupaten Brebes, Elvin Kristian, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat secara bersama-sama membersihkan area sungai dari sampah yang menumpuk di lokasi-lokasi yang tidak semestinya. Harapannya, lingkungan sekitar sungai dan waduk menjadi lebih bersih, sehat, dan terhindar dari pencemaran.
“Kami mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang kami anggap sebagai misi mulia ini. Dengan membersihkan sampah–sampah yang tidak pada tempatnya, kita turut menjaga kelestarian alam serta meningkatkan kualitas hidup di lingkungan kita,” ujar Elvin.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk menjaga ekosistem sungai yang sangat penting bagi masyarakat. “Sungai adalah salah satu sumber kehidupan yang harus kita jaga bersama. Ketika kita menjaga kebersihan sungai, kita juga menjaga kesehatan kita sendiri dan kelangsungan hidup generasi mendatang,” tambahnya.
Partisipasi Komunitas Lokal dan Organisasi
Kegiatan bersih-bersih yang akan dilakukan pada hari itu tidak hanya melibatkan masyarakat umum, tetapi juga diikuti oleh berbagai komunitas dan organisasi. Berbagai pihak dari sektor pemerintahan, relawan, hingga organisasi lingkungan ikut ambil bagian dalam acara ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Wipala Rescue
-
Karang Taruna Winduaji
-
Pemerintah Desa Winduaji
-
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes
-
Relica Indonesia
-
Satgas BPBD Kabupaten Brebes
-
Komunitas Relawan Gunung Slamet
-
Mahapala Bumi
-
Mapala Sakti
-
Pemuda Pancasila PAC Paguyangan
-
Banser PAC Paguyangan
-
RAPI 03 Bumiayu
-
MDMC Kabupaten Brebes
-
Sirampog Rescue
-
Komunitas Pelestari Kejuangan Bumiayu, Brebes
-
BUMDes Berkah Makmur
-
Celengers Ngapak
-
Exalos Regional Brebes
-
Jaga Rimba Indonesia
-
SMK Ma’arif NU Paguyangan
-
SMP BU NU Winduaji
-
BHV Banyumas
-
Cilacap Camp
-
Gumelar Rescue
Keikutsertaan dari berbagai komunitas ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan yang sangat tinggi di kalangan masyarakat Kabupaten Brebes. Mereka secara sukarela melibatkan diri dalam gerakan ini, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Lokasi dan Titik Kumpul Peserta
Peserta kegiatan Puncak WCD ini akan berkumpul di lapangan sepak bola Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, yang berfungsi sebagai titik awal sebelum menuju ke lokasi pembersihan di sepanjang hulu Sungai Pemali dan Waduk Penjalin. Lapangan sepak bola Winduaji dipilih sebagai tempat berkumpul karena memiliki akses yang strategis dan dapat menampung banyak peserta.
Pihak panitia juga mengingatkan agar para peserta membawa perlengkapan seperti sarung tangan, masker, dan alat-alat sederhana untuk memudahkan proses pengumpulan sampah. Mereka juga diimbau untuk mengenakan pakaian yang nyaman serta sepatu yang cocok untuk aktivitas di alam terbuka, mengingat kegiatan ini akan berlangsung di area yang cukup luas dan menantang.
Dampak Positif Bagi Lingkungan dan Masyarakat
Kegiatan Resik Resik Hulu Pemali ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan sekitar. Selain membantu membersihkan sungai dan waduk dari sampah, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sungai Pemali adalah salah satu sungai yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Brebes. Namun, seperti halnya sungai-sungai lain di Indonesia, masalah pencemaran dan sampah menjadi tantangan serius yang harus segera ditangani. Jika dibiarkan, sampah yang menumpuk di sungai bisa berdampak buruk terhadap ekosistem air, mencemari sumber air bersih, serta mengancam kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Kegiatan ini juga menjadi momen untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya pada hari tertentu seperti World Clean Up Day, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Elvin Kristian berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih bijak dalam mengelola sampah, khususnya sampah plastik yang sulit terurai.