Portal Pantura, Brebes – Calon Wakil Bupati Brebes dalam Pilkada 2024, Wurja, SE, mengungkapkan rahasia dan alasan utama mengapa mayoritas partai politik memutuskan untuk mendukung dirinya dan pasangan calon bupati, Paramitha Widya Kusuma. Menurut Wurja, dukungan tersebut datang karena saatnya masyarakat Brebes bersatu untuk kemajuan daerah.
“Kita harus bersatu untuk membawa Brebes menjadi lebih baik,” ujar Wurja, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Brebes. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Karanganyar Bersholawat yang berlangsung pada Jumat, 27 September 2024 malam, di Dukuh Karanganyar, Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Pada kesempatan itu, Wurja turut memaparkan sejumlah program unggulan yang akan dijalankan jika ia bersama Paramitha terpilih sebagai wakil bupati dan bupati Brebes. Salah satu program unggulan tersebut adalah inisiatif “Satu Rumah Satu Sarjana”, yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Brebes.
Selain fokus pada pendidikan, pasangan ini juga berencana meningkatkan insentif bagi para pegiat agama. Saat ini, insentif yang diberikan sebesar Rp500 ribu, dan jika terpilih, Wurja berjanji untuk menaikkan jumlah tersebut menjadi Rp1 juta.
Di sektor pertanian, pasangan calon ini menawarkan kemudahan bagi para petani. Saat ini, petani harus menggunakan kartu tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Namun, Wurja menjelaskan bahwa jika mereka terpilih, petani hanya perlu menunjukkan KTP untuk memperoleh subsidi tersebut, sehingga proses distribusi pupuk dapat lebih mudah dan cepat.
Selain itu, Wurja menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur, khususnya jalan-jalan yang rusak di berbagai wilayah Brebes. Menurutnya, masalah jalan rusak ini merupakan salah satu keluhan utama masyarakat yang harus segera diatasi.
“Jalan-jalan yang rusak menjadi perhatian utama kami, karena infrastruktur yang baik adalah kunci peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Namun, Wurja juga menekankan bahwa untuk merealisasikan semua program tersebut, dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja tidak akan cukup. Oleh karena itu, ia menyebutkan perlunya mencari sumber pendanaan lain, termasuk koneksi di tingkat pusat.
“Kami memohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Brebes agar Pilkada ini berjalan lancar, dan kami bisa mengabdi untuk kemajuan daerah,” tuturnya dengan penuh harap.
Karir Politik yang Gemilang
Wurja juga menceritakan perjalanan karir politiknya yang dimulai dari tingkat desa. Ia memulai karir sebagai Kepala Dusun selama dua tahun, sebelum maju dalam pemilihan kepala desa dan terpilih sebagai Kepala Desa selama dua periode.
Setelah berhasil membangun karir politik di tingkat desa, Wurja kemudian melanjutkan kiprahnya di tingkat kabupaten dengan menjadi anggota DPRD Brebes. Ia berhasil terpilih sebagai anggota dewan selama dua periode. Pada periode ketiga, Wurja memutuskan untuk mengundurkan diri hanya sepuluh hari setelah dilantik kembali sebagai anggota DPRD. Keputusan itu diambil karena ia memilih untuk maju dalam Pilkada Brebes 2024 sebagai calon wakil bupati.
Langkah politik yang diambil Wurja ini dianggap oleh banyak pihak sebagai keputusan yang berani dan penuh perhitungan. Dengan latar belakang sebagai kepala desa yang sudah berpengalaman dan dua periode di DPRD, ia dianggap memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan masyarakat Brebes, baik dari sisi akar rumput maupun kebijakan di tingkat kabupaten.
Sebagai calon wakil bupati, Wurja menegaskan bahwa pengalamannya di tingkat desa dan DPRD memberikan modal penting dalam memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ia juga optimis bahwa dengan kolaborasi bersama Paramitha, mereka mampu membawa perubahan yang signifikan di Kabupaten Brebes.
“Pengalaman saya di pemerintahan desa dan legislatif membuat saya yakin bahwa kita bisa membawa Brebes ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.