Selain itu, ia juga menjelaskan program unggulan lainnya, yaitu program “Wardoyo” (Wareg Sedoyo) yang berfokus pada distribusi sembako gratis bagi lansia dan masyarakat yang membutuhkan.
Program ini menyasar mereka yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan di Brebes.
Di sektor pertanian, Paramitha juga menyinggung tentang rencana penghapusan program kartu tani.
Sebagai gantinya, ia akan memberlakukan sistem pembelian pupuk yang lebih sederhana, yakni hanya dengan menggunakan KTP.
Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses petani dalam memperoleh pupuk yang sangat dibutuhkan untuk menunjang produktivitas pertanian.
Pendidikan juga menjadi salah satu prioritas Paramitha. Ia berencana mengimplementasikan program wajib sekolah 12 tahun, yang diikuti dengan harapan bahwa dalam setiap keluarga di Brebes akan ada minimal satu orang yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana.
Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Brebes.
Tidak ketinggalan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta produk pertanian juga masuk dalam daftar prioritas Paramitha.
Ia menegaskan bahwa salah satu fokus utama kepemimpinannya nanti adalah pengembangan dan promosi produk-produk lokal Brebes, sehingga bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Brebes.
Salah satu ide inovatif yang diusung oleh pasangan Mitha-Wurja adalah pengembangan aplikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat Brebes untuk menyampaikan usulan program pembangunan atau melaporkan masalah di wilayahnya.
Menurut Paramitha, aplikasi ini akan menjadi sarana yang efektif untuk menjalin komunikasi langsung antara pemerintah daerah dan masyarakat, serta memastikan bahwa setiap aspirasi warga dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Acara pengajian ini ditutup dengan penyampaian tausiyah oleh Nyai Ida Faidah dari Karawang, yang mengajak masyarakat untuk terus memperkuat iman dan menjaga persatuan.
Tausiyah yang disampaikan Nyai Ida penuh dengan nasihat keagamaan yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, mengingat pentingnya peran agama dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam membimbing masyarakat dalam memilih pemimpin yang amanah.***