tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Franchise

IndepthTekno

Enam Siswa SMP Negeri 2 Bumiayu Tersambar Petir, Pihak Sekolah Ingatkan Kewaspadaan

Avatar photo
×

Enam Siswa SMP Negeri 2 Bumiayu Tersambar Petir, Pihak Sekolah Ingatkan Kewaspadaan

Sebarkan artikel ini
iklan

Portal Pantura, Brebes – Enam siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bumiayu, Brebes, mengalami insiden mengerikan ketika tersambar petir di luar area sekolah pada Rabu, 13 November 2024. Akibat kejadian ini, keenam siswa harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar akibat sambaran petir. Peristiwa tersebut terjadi di depan gerbang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB, saat para siswa hendak pulang setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

Kepala , Kukuh Sarjono, menyampaikan bahwa insiden itu terjadi ketika para siswa tengah berjalan keluar dari lingkungan sekolah setelah hujan turun di kawasan tersebut. Kukuh mengonfirmasi bahwa petir menyambar tepat saat mereka berada di luar gerbang sekolah, di tengah hujan deras yang disertai petir.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

“Kejadian berlangsung setelah jam sekolah selesai, saat anak-anak sudah dalam perjalanan pulang. Di luar gerbang sekolah, petir menyambar dan melukai beberapa siswa,” jelas Kukuh melalui sambungan telepon.

Enam siswa yang menjadi korban diketahui bernama Fikri (kelas 8B), Ramdhan (kelas 9E), Fakhri (kelas 9A), Ade (kelas 9E), Nizam (kelas 9E), dan Anwar (kelas 7D). Seluruhnya mengalami luka bakar, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Setelah peristiwa tersebut, mereka segera dibawa ke Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu guna mendapatkan perawatan medis.

“Keenam siswa saat ini sedang mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Aminah. Mereka mengalami luka bakar akibat terkena sambaran petir, dan kami berharap kondisi mereka segera membaik,” tambah Kukuh.

Pihak sekolah bersama dengan keluarga korban saat ini berupaya memberikan perhatian penuh pada proses pemulihan fisik dan mental para siswa yang terluka. Selain itu, Kukuh menyampaikan bahwa sekolah juga berkoordinasi dengan tenaga medis guna memastikan kondisi para korban segera pulih. “Kami berdoa agar mereka cepat pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya penuh harap.

Peristiwa ini mengejutkan pihak sekolah dan keluarga para siswa. Tidak hanya luka fisik, insiden ini turut menimbulkan kekhawatiran emosional bagi para siswa, keluarga, serta lingkungan sekolah.

Sehubungan dengan insiden ini, Kepala Sekolah Kukuh Sarjono menyampaikan imbauan kepada seluruh siswa serta orang tua agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama saat terjadi hujan disertai petir. Kukuh menekankan pentingnya menghindari berteduh di bawah pohon atau area terbuka saat cuaca berpotensi mendatangkan petir.

“Kami mengimbau agar seluruh siswa selalu berhati-hati dan tidak berada di ruang terbuka saat hujan petir. Menghindari tempat seperti pohon dapat membantu mengurangi risiko tersambar petir,” pesan Kukuh kepada siswa dan pihak terkait.

Kejadian ini juga mendorong pihak sekolah untuk mengevaluasi prosedur keselamatan di lingkungan sekolah, khususnya dalam menghadapi cuaca buruk yang berisiko tinggi. Pihak sekolah akan memperkuat program pendidikan keselamatan yang mencakup langkah-langkah pencegahan saat cuaca ekstrem.

Sementara itu, petir merupakan fenomena alam yang sangat berbahaya, terutama di musim penghujan ketika aktivitas petir cenderung meningkat. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Tengah, termasuk Brebes, memiliki risiko sambaran petir yang tinggi di musim hujan. Faktor geografis dan kondisi cuaca menjadikan area ini rentan terhadap petir, terutama di wilayah-wilayah terbuka.

Ahli cuaca BMKG menjelaskan bahwa petir dapat menyambar objek yang lebih tinggi atau yang memiliki kemampuan menghantarkan listrik lebih baik, seperti logam. Oleh karena itu, tindakan pencegahan seperti menghindari berteduh di bawah pohon atau tiang logam menjadi sangat penting, terutama di area yang minim perlindungan.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya anak-anak, untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami langkah-langkah dasar dalam menghadapi cuaca ekstrem. Beberapa upaya pencegahan yang direkomendasikan meliputi:

  1. Menghindari Area Terbuka: Saat terjadi hujan petir, sebaiknya masyarakat mencari tempat yang terlindung, seperti gedung atau bangunan permanen.
  2. Menghindari Pohon dan Tiang Logam: Area seperti di bawah pohon atau dekat tiang logam sangat berisiko saat petir menyambar.
Franchise
Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

error: Konten dilindungi!!