tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Franchise

Indepth

Miris! Banyak Sekolah di Paguyangan Brebes Rusak Parah, Bahkan Ada yang Abruk

Avatar photo
×

Miris! Banyak Sekolah di Paguyangan Brebes Rusak Parah, Bahkan Ada yang Abruk

Sebarkan artikel ini
iklan

Portal Pantura, Kondisi sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan , Kabupaten , kian memprihatinkan.

Krisis infrastruktur ini tidak hanya membahayakan keselamatan siswa, tetapi juga mengganggu kelancaran proses belajar mengajar.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Sejumlah sekolah bahkan harus menggunakan bambu sebagai penyangga untuk mencegah atap bangunan yang hampir roboh.

Salah satu sekolah yang menghadapi masalah serius adalah SDN 06. Kerusakan ruang kelas yang sudah terjadi sejak 2019 dibiarkan tanpa perbaikan, hingga akhirnya pada 2022 salah satu ruang kelas ambruk total.

Kepala sekolah SD Negeri 06 Paguyanvan, Anwar Rosidi, S.Pd., mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

“Kami sangat berharap ada pembangunan kembali ruang kelas yang sudah roboh,” ujarnya.

Kondisi serupa dialami oleh SD Negeri Ragatunjung 02, yang ruang kelasnya ambruk sejak 2020 dan belum mendapat perhatian.

Dengan jumlah siswa mencapai 308 orang, sekolah ini hanya memiliki 10 ruang kelas yang memadai.

Hal ini memaksa pihak sekolah untuk menerapkan sistem belajar bergilir, khususnya bagi siswa kelas 1 dan 2.

“Kami harus membuat jadwal pagi dan siang agar seluruh siswa tetap bisa belajar meskipun fasilitas terbatas,” kata Kepala Sekolah SD Negeri 02 Ragatunjung, H. Dikin, S.Pd.

Beberapa sekolah bahkan mengambil langkah darurat untuk memastikan keselamatan siswa. SD Negeri Pakujati 01 dan SD Negeri Pagojengan 03 menjadi contoh nyata, di mana dua ruang kelas di setiap sekolah harus disangga dengan bambu untuk mencegah atap yang sudah rapuh agar tidak runtuh.

Kepala SD Negeri Pakujati 01, Nur Hidayah, menyebutkan bahwa kondisi bangunan sekolahnya sangat mengkhawatirkan.

“Bangunan ini sudah terlalu tua. Kami khawatir jika sewaktu-waktu ambruk dan melukai siswa,” jelasnya.

Masalah kekurangan ruang kelas juga menghantui sekolah lain, seperti SD Negeri 04, yang hanya memiliki enam ruang kelas untuk 254 siswa.

Padahal, sekolah ini seharusnya memiliki delapan ruang kelas untuk mendukung proses pembelajaran.

“Kami sudah mengajukan pembangunan ruang tambahan, bahkan lahan sudah tersedia, tetapi hingga kini belum ada respons dari pihak terkait,” ungkap Mulyono, S.Pd., kepala sekolah tersebut.

SD Negeri 04 menghadapi kendala serupa. Dengan hanya lima ruang kelas, sekolah terpaksa memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang guru.

Kondisi ini mengganggu kegiatan belajar mengajar yang seharusnya berjalan optimal.

“Kami sangat membutuhkan tambahan ruang kelas agar proses belajar lebih kondusif,” ujar Kepala Sekolah, Suslihatun, S.Pd.

Tak hanya kekurangan ruang, beberapa sekolah seperti SD Negeri Pandansari 02 dan SD Negeri Ragatunjung 03 melaporkan bangunan yang sudah sangat rapuh.

Atap, lantai, dan dinding di sekolah-sekolah ini rusak berat, dan mereka mendesak adanya rehabilitasi segera. Anwar Rosidi, Kepala SD Negeri Pandansari 02, menambahkan bahwa mereka juga memerlukan tambahan ruang kelas untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran.

Di sisi lain, SD Negeri 02 menghadapi masalah yang tidak kalah serius.

Selain kondisi plafon yang rapuh dan sering bocor saat hujan, keamanan sekolah ini terganggu akibat seringnya pencurian.

Kepala Sekolah SD Negeri 02, Ima Sitiasih, S.Pd., menyebutkan bahwa beberapa barang penting seperti laptop, uang, dan pompa air telah hilang akibat pencurian.

“Kami berharap ada pembangunan pagar keliling untuk meningkatkan keamanan sekolah,” pintanya.

Situasi ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak.

Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan , Ahmad Jawawi, S.Ag., meminta pemerintah daerah segera turun tangan untuk menangani masalah ini.

“Kami hanya ingin memastikan siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman. Dinas terkait harus segera bertindak,” katanya.***

Franchise
Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

error: Konten dilindungi!!