Portal Pantura, Brebes – Upaya maksimal dilakukan oleh petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, dalam memastikan kelancaran proses pemungutan suara Pemilu 2024.
Salah satunya adalah dengan menyeberangi sungai demi mengantarkan kotak suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah terpencil.
Ketua PPS Desa Kutamendala, Tobiin, menjelaskan bahwa lokasi TPS 22 berada di wilayah perdukuhan Wadasgumantung.
“TPS 22 memang berada di seberang sungai. Kami harus melintasi sungai ini karena jalur darat tidak tersedia,” ujar Tobiin pada Selasa, 26 November 2024.
Ia menambahkan bahwa TPS 22 melayani 529 pemilih yang terdiri dari 260 perempuan dan 269 laki-laki.
Jumlah ini menunjukkan pentingnya TPS tersebut sebagai tempat masyarakat Wadasgumantung menggunakan hak pilih mereka.
Logistik Pemilu di Tengah Tantangan Medan
Pengiriman logistik pemilu seperti kotak suara dan surat suara ke TPS 22 melibatkan sejumlah pihak untuk memastikan keamanan dan ketepatan waktu.
Selain personel PPS, proses ini turut diawasi oleh Panitia Pengawas Lapangan (PPL) serta dikawal oleh anggota TNI dan Polri.
Kehadiran aparat keamanan dinilai sangat penting untuk menjamin keselamatan logistik dan para petugas di medan yang cukup menantang.
“Koordinasi dengan semua pihak berjalan baik, sehingga meskipun ada tantangan geografis, distribusi logistik tetap lancar,” jelas Tobiin lebih lanjut.
Menurutnya, para petugas sudah terbiasa menghadapi medan berat, terutama di daerah yang minim akses transportasi seperti Wadasgumantung.
Dukungan untuk Pemilu di Daerah Terpencil
Upaya yang dilakukan oleh PPS Desa Kutamendala menunjukkan komitmen yang besar terhadap pelaksanaan pemilu yang inklusif, di mana seluruh warga negara mendapatkan hak yang sama untuk berpartisipasi, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Meskipun aksesibilitas menjadi kendala utama, para petugas tetap bekerja keras agar logistik pemilu dapat sampai ke lokasi dengan aman dan tepat waktu.
Tidak hanya petugas PPS, masyarakat Wadasgumantung juga menunjukkan antusiasme mereka terhadap proses pemilu.
Tantangan Pemilu di Daerah dengan Akses Terbatas
Kasus seperti di TPS 22, Wadasgumantung, bukanlah hal baru di Indonesia, khususnya di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau.
Berbagai wilayah di Indonesia sering kali menghadapi tantangan serupa, mulai dari transportasi melalui sungai, medan berbukit, hingga cuaca ekstrem.
Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Brebes sebelumnya telah menyampaikan bahwa mereka telah mempersiapkan rencana distribusi logistik untuk mengantisipasi tantangan-tantangan tersebut.
Menurut KPU, dukungan dari berbagai pihak, seperti aparat keamanan dan masyarakat setempat, menjadi kunci keberhasilan distribusi logistik di daerah terpencil.
Pentingnya Dedikasi Petugas Pemilu
Dedikasi petugas pemilu seperti yang ditunjukkan di Desa Kutamendala mencerminkan semangat demokrasi yang tinggi di Indonesia.
Mereka rela menghadapi berbagai rintangan demi memastikan hak pilih masyarakat terpenuhi.
Hal ini menjadi pengingat bahwa pemilu bukan hanya tentang hasil, tetapi juga proses panjang yang melibatkan kerja keras berbagai pihak.
Komitmen semacam ini diharapkan dapat terus terjaga di seluruh wilayah Indonesia, terutama dalam memastikan semua pemilih, tanpa memandang lokasi, dapat ikut serta dalam pesta demokrasi.
Dengan upaya bersama, tantangan seperti medan sulit dan akses terbatas dapat diatasi demi mendukung demokrasi yang inklusif dan adil.***
***Catatan Editor: Liputan ini mencerminkan semangat inklusivitas pemilu Indonesia, di mana hak pilih dijamin bagi seluruh rakyat, termasuk di daerah yang sulit dijangkau.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.