Portal Pantura, Brebes – Pemerintah Kabupaten Brebes bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah dan PT Jateng Agro Berdikari meluncurkan program distribusi pangan bersubsidi untuk masyarakat.
Program ini meliputi penyaluran beras dan minyak goreng dengan harga terjangkau, yang dilaksanakan di Balai Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba.
Pejabat Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, MT, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Langkah Strategis Jaga Stabilitas Harga
Djoko menyebutkan bahwa kenaikan harga bahan pokok, terutama sembako, sering terjadi menjelang akhir tahun.
Untuk itu, pihaknya mengambil langkah konkret dengan mendistribusikan 800 paket beras dan 800 paket minyak goreng kepada warga Bulakamba.
“Kami ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Desa Bulakamba, agar mereka mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau,” ujar Djoko.
Antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Menurut Djoko, perbedaan harga yang signifikan membuat warga berharap program ini dapat terus berlanjut.
“Ada selisih harga yang cukup besar. Karena itu, masyarakat sangat mendukung kegiatan ini,” tambahnya.
Selain di Bulakamba, program serupa juga berlangsung di Kecamatan Jatibarang pada hari yang sama.
Distribusi berikutnya direncanakan di wilayah Brebes dan Banjarharjo dalam beberapa hari mendatang.
Dukungan Provinsi untuk Stabilitas Harga
Sub Koordinator Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dishanpan Provinsi Jawa Tengah, Herdini Nur Airianik, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tahap pertama program subsidi pangan yang mencakup sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Sembilan daerah yang kami targetkan meliputi Brebes, Demak, Magelang, Kota Magelang, Surakarta, Rembang, Pemalang, Salatiga, dan Banyumas,” jelas Herdini.
Program ini bertujuan mengintervensi harga di daerah-daerah dengan kenaikan signifikan, yang mencapai lebih dari 5 persen.
Di Brebes, subsidi diberikan untuk 8.000 kilogram beras dengan harga Rp11 ribu per kilogram dan 1.600 liter minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter.
Setiap warga dapat membeli hingga 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng.
“Kami akan terus memantau harga harian dan mingguan. Jika harga eceran melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah, seperti beras Rp12.500 per kilogram, kami siap melakukan intervensi,” ujar Herdini.
Manfaat Besar bagi Masyarakat
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satu warga Desa Bulakamba, Ropiah, mengungkapkan rasa syukurnya atas program subsidi ini.
“Biasanya saya beli beras Rp13 ribu per kilogram, tapi di sini harganya Rp11 ribu. Minyak goreng juga lebih murah, hanya Rp14 ribu. Sangat membantu untuk pengeluaran sehari-hari,” tuturnya.
Langkah Berkelanjutan di Tengah Tantangan Ekonomi
Program subsidi pangan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi, terutama menjelang momentum besar seperti Nataru.
Dengan kerja sama antara pemerintah daerah, provinsi, dan pihak swasta, langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik dalam stabilitas harga maupun ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
Djoko memastikan bahwa program serupa akan terus digalakkan di berbagai kecamatan, terutama di wilayah yang rentan terhadap lonjakan harga.
“Kami ingin masyarakat merasa terjamin, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka selama momen akhir tahun,” pungkasnya.
Dengan distribusi yang tepat sasaran dan antusiasme masyarakat yang tinggi, pemerintah optimis program pangan bersubsidi ini dapat menjadi langkah efektif untuk mengendalikan inflasi dan mendukung kestabilan ekonomi daerah.***