Apa nggak malu dengan IPM terendah? Malu nggak dengan pendidikan terendah?
“Kata kuncinya adalah kita keroyok bareng-bareng, saya titip kepada seluruh para kepala sekolah. Penjenengan adalah garda terdepan kita untuk menggerakkan yang tahu secara persis anak-anak mana yang putus sekolah,” serunya.
Terkait IPM, kata Djoko, masalahnya setelah dikoreksi, ternyata begitu anak lulus sekolah itu tidak langsung diupdate data kependudukannya.
Sehingga saat ini langsung menggandeng rekan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) melalui inovasi Kabar Ibu yakni KK baru sesuai ijazah baru.
“Jadi begitu panjenengan meluluskan anak kita dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi, ayo segera kirim data tersebut by WA juga bisa, ke Dindukcapil langsung akan diupdate data untuk perbaikan data pendidikan yang ada pada kita,” terangnya.
Lanjut Djoko, data Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sudah terdaftar di Dapodik ada 1.506 anak.
Jangan lagi mereka lepas begitu saja, mereka harus bisa melanjutkan pendidikan berikutnya, kawal bareng-bareng.