tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Franchise

Indepth

Brebes Punya Banyak Program Untuk Turunkan Stunting

Avatar photo
×

Brebes Punya Banyak Program Untuk Turunkan Stunting

Sebarkan artikel ini
iklan

, Portal Pantura – Upaya pencegahan di sudah sejak lama, sudah banyak program yang sejak dulu sudah dilakukan dan tetap berjalan.

Saat ini muncul program agar upaya penurunan lebih terarah.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Demikian disampaikan Pj Urip Sihabudin SH MH saat Sosialisasi dan KIE Percepatan Penurunan dan Penyerahan Bantuan Bapak Asuh Anak (BAAS) yang dihadiri Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K), di Aula Kecamatan Kersana, Minggu (14/5/2023) kemarin.

“Selain program pencegahan lewat penyuluhan oleh Dai di Khotbah Jumat, saya juga ingin ada program jangka panjang yang terarah,” ucapnya.

Kata Urip, di penyebab juga karena penggunaan pestisida pertanian yang berlebihan.

Sedangkan komoditas pertanian Bawang Merah dan Padi, banyak masyarakat belum tahu dan mengkonsumsinya.

“Untuk ini, kami akan berkoordinasi dengan dinas pertanian agar mengurangi penggunaan pestisida, petani disarankan pakai pupuk organik, sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan ,” terangnya.

Jangka menengahnya, kata Urip, tengah mencoba penggunaan sistem aplikasi yakni e-, yang sudah dipaparkan pada kementerian terkait.

Sistem inilah yang nantinya akan memantau program BAAS dan lainnya, by name by address.

“Intervensi tidak hanya secara promotif dan preventif, saya juga ingin kepala desa bertemu langsung dengan sasaran program, saya khawatirkan jika tablet tambah darah atau bantuan makanan tidak dikonsumsi, pastikan ada orang yang bertanggung jawab,” serunya.

Urip berharap, semua masyarakat dapat berkerja sama, karena memang penurunan harus melibatkan banyak pihak, jadi siapa pun boleh terlibat.

Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo menyampaikan, sesuai arahan presiden supaya angka turun 14 persen.

Ternyata di Brebes baru sekitar 3 ribuan teratasi, masih di bawah 10 persen. Kendati demikian dia mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemda Brebes.

“Saya kira harus lebih fokus lagi, pertama yakni komitmen yang kuat, semua stakeholder harus terlibat baik di daerah sampai ke desa,” jelasnya.

Kata Hasto, saat dialog dengan gubernur Jateng, Brebes harus dibantu dan difokuskan lagi.

Libatkan para pengusaha lewat pentahelix agar di Brebes turun serendah rendahnya.

“Tadi ada yang sempat kunjungi, ada anak usia belum sampai 2 tahun dengan berat badan normal namun tingginya masih kurang sesuai, Ini the real ,” tuturnya.

Kembali ke fokus kedua, kata Hasto, yakni sosialisasikan terus lewat duta genre tentang pencegahan pernikahan usia dini dan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).

Ketiganya lewat Program keluarga Harapan (PKH) dari PU menyediakan jambanisasi dan sanitasi air bersih.

“Keempat ketersediaan pangan dari dinas pertanian, saya yakin Brebes cukup karena penghasil telur asin, terakhir kita perlu termasuk untuk pendataan,” tandasnya.

Hasto menuturkan, Brebes sebenarnya sudah baik semua mulai tergerak dalam penanganan stunting, dengan pentahelix semua bergerak dan ini yang disarankan tinggal kelanjutannya.

“Jujur kalo untuk mengatasi masalahnya negara ini mampunya sebagian tidak semuanya, seperti kemiskinan ekstream stunting harus dikeroyok, masyarakat harus hadarbeni,” jelasnya.

Terakhir Hasto menyampaikan, skenario dana penangan stunting ada empat, dari dana desa, DAK kementerian, PKH dan BAAS.

Dia berharap semua program percepatan penurunan stunting di Brebes berjalan sukses.***

Franchise
Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

error: Konten dilindungi!!

Eksplorasi konten lain dari Portal Pantura

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca