Misalkan, ada telor yang rusak, maka jangan langsung dibuang begitu saja. Telor yang pecah, retak, busuk harus dipisah-pisahkan dengan cermat.
Bila ada telor retak, jangan sampai dijajakan. Tetapi telor retak atau pecah itu bisa diolah lebih lanjut.
Seperti untuk bahan pembuatan saos, dibuat kerupuk telor, disajikan dalam bentuk botok telur asin, telor pepes dan lain-lain. Jadi tidak ada yang terbuang sia-sia.
Dhani berharap, para calon pengusaha muda jangan mudah putus asa. Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk tetap eksis dalam berbisnis.
Misal ada kendala, seperti terdampak Covid 19 yang lalu, pemesaran tidak bisa langsung tetapi harus melalui online.
Maka aktiflah di medsos untuk memasarkannya dan menggandeng juga jasa pengiriman.
Sekarang Covid 19 sudah pergi maka tantangan lainnya masih tetap ada, dan di situ dibutuhkan inovasi-inovasi yang lebih cerdas.
Jangan sampai, antar pedagang yang sama jenisnya bermain curang misalnya dengan banting harga.
Cara seperti itu hanya akan merugikan diri sendiri. Yang dibangun, justru peningkatan kualitas dan kepercayaan.