tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Franchise

Indepth

UMKM di Bumiayu Dapat Pendampingan dari Mahasiswa KKN Unsoed

Avatar photo
×

UMKM di Bumiayu Dapat Pendampingan dari Mahasiswa KKN Unsoed

Sebarkan artikel ini
Mainset pelaku UMKM perlu dirubah menyesuaikan perkembangan zaman.
Mainset pelaku UMKM perlu dirubah menyesuaikan perkembangan zaman.
iklan

, Portal Pantura – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di , Kabupaten mendapat pendampingan dari mahasiswa Universitas Jendral Soedirman () yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Hasil pendampingan para mahasiswa tersebut kemudian dipamerkan dalam Pasar Rakyat yang digelar di Pendopo baru-baru ini.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Riski, koordinator mahasiswa KKN di mengatakan, pihaknya berusaha secara maksimal dalam melakukan pendampingan meskipun waktu terbatas yakni hanya 30 hari.

“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diajarkan di kamus dan di terapkan di masyarakat,” katanya.

Ia juga mengatakan, pendampingan secara umum yang dilakukan seperti pengurusan perizinan dan administrasi lainya. Selain itu, para mahasiswa juga mendampingi proses produksi.

“Proses produksi sangat penting untuk menunjang produk yang bagus agar hasilnya bisa maksimal,” ujarnya.

Rizki mengungkapkan, selama KKN pihaknya juga membantu proses pemasaran melalui digital atau online, baik melalui media sosial dan pembuatan Qris.

“Bertransaksi dewasa ini sudah banyak menggunakan transaksi non-tunai sehingga qris sangat dibutuhkan UMKM,” ujar Rizki.

Saat melakukan pendampingan, tidak jarang mahasiswa mengalami kendala, dimana mainset lama yang telah ada sejak lama dirubah dengan mainset yang baru untuk mengikuti perkembangan zaman.

“Mainset atau konsep sebelumnye mereka sudah benar pada zamanya, tapi mungkin pada zaman sekarang harus sudah ada perubahan-perubahan yang perlu diterapkan,” kata Rizki.

Dikatakanya, banyak pelaku UMKM yang masih menganggap tidak memerlukan pemasaran melalui online, karena pemasaran melalui konvensional juga sudah laku.

“Kebanyakan UMKM itu merupakan ibu-ibu yang sudah memiliki anak, sudah repot. Mungkin mereka sudah nyaman dengan apa yang dilakukan dengan cara-cara konvensional itu,” ujarnya.

Jadi, mereka diberi pemahaman agar sadar dan melek teknologi agar peluang lebih luas terbuka untuk bisnis yang dilakukanya.

Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Mustholih mengatakan, potensi UMKM di Kecamatan cukup bisa dikembangkan, baik secara kemasan maupun produknya sehingga bisa bersaing dengan pasar yang lebih luas.

“Tentunya ide-ide adik-adik mahasiswa selama KKN menjadi penyemangat, karena bagaimanapun mereka punya semangat yang baik dan punya misi kemanusiaan yang bagus,” ujar Mustholih.

Sehingga, lanjutnya, diharapkan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM.***

Franchise
Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

error: Konten dilindungi!!