tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Franchise

Indepth

Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Hadapi El Nino Tingkat Kecamatan Paguyangan Digelar di Tuk Sirah Winduaji

Avatar photo
×

Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Hadapi El Nino Tingkat Kecamatan Paguyangan Digelar di Tuk Sirah Winduaji

Sebarkan artikel ini
Camat Paguyangan Drs Husni Pramono AP NSi memeriksa kesiapan kelengkapan peralatan penanggulangan karhutla. Foto: Yudhi Prasetyo/Portal Pantura.
Camat Paguyangan Drs Husni Pramono AP MSi memeriksa kesiapan kelengkapan peralatan penanggulangan karhutla. Foto: Yudhi Prasetyo/Portal Pantura.
iklan

, Portal Pantura – Apel gelar pasukan sinergitas dalam rangka menghadapi el nino tingkat Kecamatan , , dilaksanakan di wisata , Rabu (30/8/2023).

Apel diikuti kepala desa se Kecamatan , Ormas, Linmas, Damkar, dan instansi yang ada di Kecamatan .

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Camat Drs Husni Pramono AP MSi mengatakan, berdasarkan prakiraan BMKG terkait dampak el nino, apel sinergitas ini untuk meningkatkan sinergitas, meningkatkan kewaspadaan, gerak langkah bersama-sama terpadu untuk mengantisipasi dampak el nino.

“Dengan adanya apel ini kita antisipasi dan sudah siap sedia seandainya terjadi kekeringan dan karhutla, kita sudah siap siaga,” kata Husni.

Meskipun demikian diharapkan di wilayah tidak terjadi karhutla ataupun kekeringan.

Meskipun di daerah lain sudah ada beberapa yang terdampak kekeringan, namun untuk wilayah sampai saat ini ketersediaan air masih cukup.

“Sampai saat ini juga dari pihak desa belum ada yang mengajukan bantuan air bersih,” ungkap Husni.

Terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Husni mengungkapkan, Wilayah Kecamatan kurang lebih 50 persen merupakan hutan.

Daerah-daerah tersebut mulai dari Cilibur, Cipetung, Ragatunjung, Pandansari, dan Wanatirta, serta Kedungoleng.

Meskipun dalam beberapa tahun tidak ada kebakaran hutan, Husni berharap kewaspadaan tetap harus dijaga.

Asper BKPH Perhutani , Sujono mengatakan, dalam menanggulangi karhutla pihaknya menerapkan tindakan reaktif, prefentif, dan represif.

“Kami juga memasang baner-baner peringatan karhutla termasuk dilarang membuang puntung rokok sembarangan,” kata Sujono.

Selain itu juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan kepala desa, tokoh masyarakat dan LMDH.

Personil perhutani juga melakukan operasi secara rutin, terutama titik-titik rawan kebakaran.

Sosialisasi juga dilakukan agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan baik melalui pengajian maupun sholat Jumat.***

Franchise
Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

error: Konten dilindungi!!