Portal Pantura, Brebes – Di sebuah desa kecil di Kabupaten Brebes, tersimpan kisah pilu seorang gadis kecil bernama Warohmah (8).
Dalam usianya yang seharusnya riang bermain dan belajar di sekolah, Warohmah justru harus berjuang melawan keterbatasan yang disebabkan oleh kondisi kejiwaan ibunya dan kemiskinan yang mendera keluarganya.
Warohmah, warga Desa Kebogadung, Kecamatan Jatibarang, hingga kini belum pernah merasakan bangku sekolah.
Padahal, seumurannya, anak-anak lain sudah duduk di kelas 2 Sekolah Dasar.
Impiannya untuk menimba ilmu terhalang oleh dinding kamar tempat ibunya, Sri Handayani, sering mengurungnya.
“Warohmah sering disekap di kamar. Saya khawatir terjadi apa-apa padanya. Setiap hari dia hanya di rumah, tidak bisa sekolah,” ungkap Tarsih (65), nenek Warohmah dengan nada sedih.
Kondisi kejiwaan Sri yang memburuk sejak ditinggal suaminya beberapa tahun lalu menjadi akar masalah utama.
Seringkali, Sri mengalami halusinasi dan mengamuk, sehingga mengurung Warohmah di dalam kamar.
“Begitu ditinggal suaminya, Sri mengalami depresi. Dia sering mengamuk dan teriak-teriak, lalu mengurung anaknya di kamar,” tambah Tarsih.
Kemiskinan Menambah Beban
Selain masalah kejiwaan, keluarga Sri juga hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit.