Sejak Sri sakit, beban hidup keluarga ini sepenuhnya ditanggung oleh Tarsih. Bantuan dari tetangga menjadi satu-satunya sumber penghasilan mereka.
“Kami sangat miskin. Tidak punya apa-apa. Warohmah ingin sekali sekolah, tapi kami tidak mampu membelikan seragam, tas, sepatu, bahkan uang jajan,” ujar Tarsih.
Keinginan Warohmah untuk bersekolah sejatinya didukung oleh Kepala Desa Kebogadung, Nur Meliadi.
Menurutnya, kasus Warohmah merupakan potret nyata dari permasalahan sosial yang kompleks, yakni kemiskinan dan gangguan jiwa.
“Anak kecil ini sangat membutuhkan kasih sayang dan kesempatan untuk belajar. Keluarga ini masuk kategori sangat miskin dan perlu bantuan,” kata Nur Meliadi.
Harapan Kecil untuk Masa Depan
Kisah Warohmah menyadarkan kita akan pentingnya perhatian terhadap anak-anak yang hidup dalam kondisi sulit.
Mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan masa depan yang cerah.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat memberikan perhatian khusus pada kasus seperti ini.
Bantuan berupa pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi sangat diperlukan untuk membantu Warohmah dan keluarganya keluar dari kesulitan.***