Dalam konteks budaya modern, tradisi nyumbang juga sejatinya mendorong masyarakat untuk bekerja lebih keras lagi.
Sebab dalam konteks kekinian, tradisi nyumbang kerapkali dijadikan ajang untuk mengejar prestasi dan prestise.
Orang akan berlomba-lomba untuk bisa menjadi “tuan rumah” yang baik.
Aneka macam suguhan dihidangkan. Tidak lupa aneka hiburan pun ditampilkan.
Di sisi lain, bagi yang akan menjadi tamu undangan tentu harus mempersiapkan anggaran lebih untuk nyumbang, terlebih jika musim hajatan tiba secara bersamaan.
Motivasi untuk bekerja keras dengan harapan untuk mendapatkan prestasi dan prestise yang lebih baik dibandingkan orang lain merupakan salah satu karakter manusia modern.
Inilah yang menurut penulis tergambar melalui tradisi nyumbang.
Menurut McClelland (dalam Thoha, 2012 : 236), salah seorang teoretisi dalam aliran modernisasi, seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.
Meskipun mendapat serangan dari proses modernisasi, namun tradisi nyumbang sampai saat ini masih tetap bertahan dan berkembang dengan baik.
Proses adaptasi terhadap perubahan merupakan salah satu kuncinya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.