Sudut pandang ini dibagi menjadi dua: terbatas dan serba tahu.
Pada versi terbatas, narasi dibatasi pada perspektif tokoh tertentu, sementara versi serba tahu memungkinkan narator mengetahui semua detail cerita.
Ketiga jenis sudut pandang ini tidak hanya relevan dalam fiksi tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai format tulisan lain, seperti artikel atau esai.
Dalam konteks media sosial, POV sering digunakan untuk membuat cerita lebih hidup dan menarik.
Fenomena Bahasa Gaul dan Dampaknya
Perkembangan istilah seperti POV menunjukkan bagaimana bahasa terus berevolusi mengikuti perubahan teknologi dan budaya.
Media sosial menjadi pendorong utama munculnya istilah-istilah baru yang cepat menyebar di kalangan pengguna.
Perubahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia, menciptakan fenomena globalisasi bahasa.
Istilah POV tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga alat untuk memahami perspektif orang lain.
Dengan menggunakannya, kita bisa lebih menghargai sudut pandang berbeda yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya.