tutup / scroll untuk melanjutkan
Insight

Dulunya Subur Makmur, Kini Hanya Ada 1 Keluarga yang Masih Bertahan

×

Dulunya Subur Makmur, Kini Hanya Ada 1 Keluarga yang Masih Bertahan

Sebarkan artikel ini
Salah satu daerah yang dulunya sebuah kampung yang kini tenggelam karena abrasi. Foto: Istimewa.
Salah satu daerah yang dulunya sebuah kampung yang kini tenggelam karena abrasi. Foto: Istimewa.
iklan

, Portal Pantura – Layaknya kampung pada umumnya, dihuni banyak keluarga. Rumah-rumah penduduk juga berdekatan satu sama lain.

Ladang pertanian maupun persawahan sudah menjadi pemandangan lazim di sebuah kampung.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan
iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Namun tidak demikian di kampung yang satu ini. Hanya ada 1 keluarga yang tinggal. Tidak ada pula tetangga.

Di kampung ini juga tidak tampak lahan pertanian maupun sawah-sawah yang pada umumnya ada pada sebuah kampung.

Justru, yang ada hanyalah hamparan air yang tampak tidak berujung. Seperti laut.

Konon, dulu di kampung ini merupakan sebuah daratan dengan banyak sawah dan penduduk. Kampung ini memiliki luas 8023 hektar.

Dari informasi yang di dapat, jumlah keluarga yang tinggal di kampung ini sebanyak 300 KK.

Hal tidak mengenakan terjadi hingga memaksa para penghuni kampung ini meninggalkan tempat kelahiran mereka.

Abrasi membuat kampung yang dulunya indah dan damai seakan lenyap setelah air laut menenggelamkan permukaan kampung ini.

Air laut mulai masuk ke kampung ini sejak tahun 2001 silam. Mereka terpalsa meninggalkan tanah kelahiranya karena telah tertelan aor
laut.

Maka tidak heran jika banyak orang menyebut kampung ini sebagai kampung tenggelam. Kenangan yang ada sejak kecil lenyap ditelan air laut.

Kampung yang tenggelam tersebut yakni Dusun Rejosari Senik, Desa Bedono, Kecamatan Sayun, Kabupaten .

Meskipun semua penghuninya sudah pindah dan menempati rumah baru, namun ada satu keluarga yang masih tetap bertahan di tempat tersebut.

Meskipun rumahnya dikelilingi air laut, namun keluarga tersebut masih menempati rumahnya itu.

Baca halaman selanjutnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.


Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI


Don`t copy text!