Portal Pantura – perempuan-perempuan ini bebas bercinta dengan laki-laki yang disukainya. Tidak ada satupun yang melarang, termasuk orang tua mereka.
Bahkan, orangtua membuatkan gubug khusus untuk bercinta. Letaknya terpisah dari rumah.
Tinggal di gubung yang dinamakan gubug cinta ini di jalani perempuan tersebut sebelum mereka menikah.
Di dalam gubug tersebut laki-laki mana saja boleh datang, termasuk melakukan hubungan badan.
Namun yang menentukan hubungan badan adalah perempuan yang tinggal di gubug tersebut.
Perempuan yang tinggal digubug tersebut dalam rangka mencari jodoh untuk menjalin rumah tangga atau menikah.
Setiap laki-laki yang datang tidak melulu berhubungan badan. Tidak juga selalu menjadi jodoh perempuan penunggu gubug untuk diajak menikah.
Karena, semuanya ditentukan oleh sang perempuan penunggu gubug cinta tersebut.
Praktik gubug cinta telah lama dilakukan oleh Suku Kreung, Kamboja. Suku ini termasuk minoritas, namun terkenal leberal dan terbuka.
Suku ini tersrbar di 27 Desa di Distrik Ratnakiri yang berada di bagian timur Kamboja.
Sebelum benar-benar menikah, perempuan di sana bisa tidur dengan banyak laki-laki berbeda setiap malamnya.
Mereka juga tidak takut hamil sebelum melangsungkan pernikahan. Karena bagi mereka keperawanan bukanlah hal yang penting.
Bahkan, satu perempuan bisa memiliki lebih dari satu kekasih sebelum menentukan siapa yang dipilih menjadi suaminya.
Bagi Suku Kreung, tradisi tersebut baik untuk rumah tangga para perempuan kedepanya. Dimana pernikahan akan berlangsung lama dan penuh kasih.
Maka tidak heran dengan tradisi tersebut, angka perceraian di suku Kreung sangat rendah.
Baca halaman selanjutnya