tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Banner
Insight

Tidak Ada yang Jual Nasi, Takut Kena Kutukan

×

Tidak Ada yang Jual Nasi, Takut Kena Kutukan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi desa. Foto: Pixels/ chiến bá.
Ilustrasi desa. Foto: Pixels/ chiến bá.
iklan

Portal Pantura – Jika lapar saat berada di luar rumah tentunya mencari warung makan atau penjual nasi untuk disantap sebagai pengganjal perut yang lapar.

Warung-warung nasi biasanya berada di pinggir jalan yang strategis agar mudah dijangkau oleh para pembelinya. Bagi yang sedikit lebih elit, membeli nasi bisa dilakukan di restoran maupun resto.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Warung nasi banyak terdapat di daerah kota sampai . Variasi lauk dan jenis nasinyapun berbeda-beda. Apalagi harganya, tidak semua warung menerapkan banderol sama.

Namun jika anda pergi ke berikut ini, maka tidak akan dijumpai warung makan ataupun penjual nasi. Meskipun, perut sudah keroncongan dan berbunyi nyaring.

Warga desanya mempercayai jika mereka menjual nasi maka akan menerima kutukan. Selain dilarang menjual nasi, warga di ini juga dilarang membeli nasi.

Apabila lapar dan malas memasak sendiri, maka warga tersebut harus keluar dari untuk membeli nasi. Hal ini untuk menghindari mitos yang dipercaya secara turun temurun tersebut.

yang memiliki mitos tidak boleh menjual dan membeli nasi yakni Penimbung, Kecamatan Karangayam, , .

Meskipun warganya mempercayai mitos tidak boleh membeli dan menjual nasi, namun di tersebut masih tersedia penjual kuliner lainya seperti gado-gadi tapi tanpa nasi dan bakso.

Meskipun dilarang membeli dan menjual nasi, warga setempat masih diperbolehkan memberi nasi kepada orang lain. Namun mereka dilarang menerima uang sepeserpun dari orang yang diberinya tersebut.***

Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

Banner