tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Banner
Insight

Di Desa Ini Terkenal dengan Wanita Cantiknya, Para Pria Boleh Berhubungan Badan dengan Istri Orang

×

Di Desa Ini Terkenal dengan Wanita Cantiknya, Para Pria Boleh Berhubungan Badan dengan Istri Orang

Sebarkan artikel ini
Suku Kalash Pakistan terkenal memiliki wanita-wanita cantik. Foto: tangkapan layar TikTok.
Suku Kalash Pakistan terkenal memiliki wanita-wanita cantik. Foto: tangkapan layar TikTok.
iklan

Portal Pantura – Sebuah desa yang terletak di sebuah sub lembah ini terkenal dengan penghasil wanita-wanita cantik. Pakaian berwarna-warni yang dikenakan menambah pesona mereka.

Ramput para wanita di desa ini memiliki ciri khas tersendiri. Biasanya mereka mengepang rambutnya dalam kehidupan sehari-hari, begitu pula dengan aksesorisnya.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Sementara para pria, terutama yang berusia menjelang dewasa tidak tampak di desa yang satu ini. Mereka diasingkan di luar desa bersama dengan kambing-kambing peliharaan.

Para pria ini diasingkan dari keluarganya dengan tujuan untuk menguji kehidupanya. Selama proses ujian, para pria ini hanya makan dari daging dan susu kambing saja.

Setelah lulus ujian tersebut, para pria yang diasingkan tersebut tidak serta-merta dianggap dewasa karena harus menjalankan ujian dan ritual selanjutnya.

Dalam ritual tersebu para pria yang sebelumnya diasingkan ini diperbolehkan berhubungan badan dengan para wanita yang ada di desa tersebut, termasuk dengan istri orang.

Ritual bernama festival Chamos ini dilakukan setiap tahun yang umumnya digelar setiap bulan Desember. Saat festival berlangsung, wanita muda di desa tersebut diperbolehkan kawin lari dengan pria yang dicintainya.

Maka tidak heran jika di desa ini angka perceraian tinggi dan menjadi hal yang wajar atau lumrah. Jika seorang wanita meminta cerai kepada suaminya, sang suami haya pasrah saja.

Meskipun demikian, wanita di desa ini akan diisolasi dan dijauhkan dari keluarganya serta tidak boleh kontak fisik. Selama pengasingan, mereka tinggal di sebuah balai semacam asrama yang letaknya jauh dari desa.

Pengasingan para wanita ini dilakukan jika ia mengalami menstruasi atau hamil. Orang lain dan juga keluarga tidak boleh melakukan kontak fisik dengan mereka.

Tradisi tidak biasa ini dilakukan oleh warga desa . Mereka terseban di lembah Bumboret, Rumbor, dan Birir di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, perbatasan Afghanistan.

Tradisi yang dilakukan ini tentu sangat bertentangan dengan masyarakat pada umumnya. Dimana mereka menganut ajaran agama Islam.***

Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

Banner