Brebes, Portal Pantura – Miris, 70 persen kopi Salem diaku oleh luar daerah. Hal ini karena para petani menjualnya dalam bentuk mentah, belum diolah.
“Kopi Salem yang di jual mentah tersebut kemudian oleh pembelinya diolah yang kemudian diberi merek daerah mereka,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Brebes Iskandar Iskandar Agung pada acara Sosialisasi Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 di Hotel Anggraeni, Kamis (27/7/2023).
Dikatakanya hal tersebut bisa terjadi karena para petani masih berfokus pada hulu, bukan pada hilir. Disamping itu ada masalah klasik yang dihadapi petani, yakni permodalan. Apalagi, brand atau merek kopi Salem belum kuat.
Kopi merupakan salah satu komoditas di Kecamatan Salem Brebes. Kecamatan Tersebut juga dikenal sebagai penghasil batik Salem yang dijadikan batik motif khas Brebesan.
Selain bawang merah dan telor asin, Kabupaten Brebes juga banyak terdapat komoditas kopi yang bisa dijumpai di Salem, Sirampog, dan Paguyangan.
untuk kopi Salem sendiri biasa terdapat di Desa Capar sehingga kopi Salem juga dikenal dengan nama kopi Abah Capar. Desa ini letaknya terpencil dan berada di tengah hutan di Kecamatan Salem, Brebes.
Desa Capar juga berada di ujung kulon Kecamatan Salem dan berbatasan langsung dengan Desa Ciberem dan Ciangir, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kopi Salem merupakan jenis kopi Robusta yang ditanam di atas lahan milik warga dan perhutani. Penduduk setempat sebagian besar merupakan petani.***