Portal Pantura, Brebes – Kondisi rumah Darsono (51), seorang warga Desa Karangjongkeng, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, mengalami kerusakan parah dan mengundang perhatian banyak pihak.
Sebagian tembok rumahnya telah roboh, dan bagian depan rumah terpaksa harus disangga dengan bambu untuk mencegah ambruk total.
Di bagian dapur, atap sudah runtuh sebagian, dan kebocoran di berbagai titik rumah semakin memperparah situasi.
Rumah Darsono telah lama berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kerusakan yang terjadi tidak hanya menimbulkan masalah kenyamanan, tetapi juga ancaman serius bagi keselamatan penghuni rumah.
Darsono dan keluarganya hidup dalam ketidakpastian, selalu dihantui kekhawatiran akan keselamatan, terutama saat cuaca buruk melanda.
Sebagai buruh serabutan, Darsono mengaku tidak memiliki kemampuan finansial untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
Situasi semakin sulit karena dia harus menghidupi dua anaknya yang belum bekerja.
Kondisi ekonominya membuat upaya merenovasi rumah menjadi sesuatu yang hampir mustahil untuk dilakukan.
Melihat situasi tersebut, Pemerintah Desa Karangjongkeng, di bawah kepemimpinan Kepala Desa H. Abd Mukhit, SH., memutuskan untuk bertindak.
Sebagai bagian dari komitmen dalam memperbaiki taraf hidup warga desa, Mukhit menginisiasi program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTH) bagi keluarga Darsono.
Program ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah desa terhadap kondisi warganya yang membutuhkan.
“Kami sudah mulai membangun rumah semi permanen di belakang rumah Darsono yang sekarang,” ungkap Mukhit saat ditemui di lokasi pembangunan.
“Selain itu, kami juga telah mengusulkan agar program ini masuk dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada tahun 2025 untuk menyelesaikan seluruh perbaikan yang dibutuhkan.” tambahnya.
Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari warga desa setempat.
Antusiasme warga dalam membantu pembangunan rumah Darsono sangat tinggi.
Gotong royong, yang merupakan salah satu ciri khas masyarakat pedesaan, kembali terlihat dalam aksi nyata membantu sesama.
Mukhit mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah dengan sukarela meluangkan waktu dan tenaga untuk mendukung program ini.
Abdul Kholik, Ketua RW 05 tempat Darsono tinggal, juga mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi rumah tersebut.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama saat musim hujan atau ketika ada angin kencang,” ujarnya.
Ia merasa lega karena pemerintah desa akhirnya turun tangan memberikan solusi bagi warganya.
Di sisi lain, Darsono tak dapat menyembunyikan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya.
Di tengah keterbatasan yang ia hadapi, dukungan dari pemerintah desa dan warga telah membawa harapan baru bagi keluarganya.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah desa dan warga yang sudah membantu kami. Ini sangat meringankan beban saya,” ucap Darsono.
Ia juga menyadari bahwa tanpa bantuan tersebut, sulit baginya untuk memperbaiki rumah.
“Sebagai buruh serabutan, saya tidak mampu memperbaiki rumah sendiri. Penghasilan saya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi saya harus menafkahi dua anak yang belum bekerja,” jelasnya.
Program RTH ini menjadi bukti nyata dari upaya pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Program ini juga menunjukkan pentingnya semangat gotong royong dan solidaritas antarwarga dalam menghadapi tantangan hidup, terutama di daerah pedesaan.
Dengan adanya rencana lanjutan melalui program TMMD, diharapkan rumah Darsono dapat diperbaiki secara menyeluruh dan menjadi tempat tinggal yang layak bagi keluarganya.
Bantuan ini tidak hanya memberikan rasa aman bagi Darsono dan keluarganya, tetapi juga memberikan harapan baru di tengah keterbatasan yang mereka hadapi.
Berkat sinergi antara pemerintah desa dan warga, rumah Darsono yang sebelumnya hampir ambruk kini perlahan-lahan dibangun kembali, memberikan mereka tempat tinggal yang lebih layak dan aman.
Pembangunan ini diharapkan selesai dalam waktu dekat, sehingga Darsono dan keluarganya dapat segera menempati rumah yang baru dan lebih kokoh.
Program RTH di Karangjongkeng ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia dalam menangani masalah rumah tidak layak huni, terutama di kalangan masyarakat yang kurang mampu.
Kesigapan pemerintah desa serta solidaritas warga setempat menjadi kunci keberhasilan dalam memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi warganya.***