Portal Pantura, Magelang – Kasus stunting di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang masih menjadi perhatian serius. Angka balita dengan perawakan pendek dan sangat pendek mencapai 97 kasus, sebuah angka yang cukup mengkhawatirkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginya angka anemia pada remaja putri.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Eka Raisha Putri Bintari, berinisiatif menggelar program edukasi dan penyaluran Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri di desa tersebut.
Kegiatan yang berlangsung pada 27 Juli 2024 ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia dan mendorong mereka untuk mengonsumsi TTD secara rutin.
Anemia: Ancaman Tersembunyi bagi Generasi Muda
Anemia, kondisi kekurangan sel darah merah, tidak hanya berdampak pada kesehatan remaja putri saat ini, tetapi juga berpotensi menyebabkan stunting pada generasi mendatang. Ibu hamil yang anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan pertumbuhan yang terhambat.
“Pengetahuan remaja putri tentang anemia masih perlu ditingkatkan,” ujar Eka. Melalui kegiatan ini, diharapkan remaja putri dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan darah sejak dini.
Edukasi Menarik, Penyerapan Materi Maksimal
Untuk membuat materi edukasi lebih menarik, tim KKN menggunakan platform Kahoot! dalam pre-test. Hasilnya cukup mengejutkan, 68% remaja putri sudah memiliki pengetahuan dasar tentang anemia.
Materi yang disampaikan meliputi definisi anemia, gejala, penyebab, dampak, hingga cara pencegahan. Penggunaan media visual seperti PowerPoint dan leaflet juga membantu peserta lebih mudah memahami materi.
“Saya baru tahu kalau anemia bisa menyebabkan stunting. Sekarang saya aka lebih rajin lahi minum TTD,” kata salah seorang peserta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.