Senyawa ini memiliki kemampuan untuk melawan kerusakan oksidatif dan mengurangi peradangan pada paru-paru.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition tahun 2018 mengungkapkan bahwa individu yang rutin mengonsumsi setidaknya dua cangkir teh hijau setiap hari memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Selain itu, teh hijau juga membantu mengurangi risiko penyakit pernapasan kronis.
2. Teh Peppermint
Teh peppermint tidak hanya memberikan sensasi segar, tetapi juga memiliki manfaat signifikan bagi sistem pernapasan. Kandungan mentol dalam peppermint berfungsi sebagai bronkodilator alami yang membantu melebarkan saluran udara dan meredakan hidung tersumbat.
Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi, teh peppermint dapat membantu mengurangi iritasi pada saluran pernapasan, meredakan gejala sesak napas, dan meningkatkan kualitas udara yang dihirup.
3. Teh Akar Licorice
Akar licorice atau akar manis telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah pernapasan, seperti batuk dan infeksi bronkial.
Kandungan anti-inflamasi dan ekspektoran dalam akar licorice membantu mengeluarkan lendir berlebih dari saluran napas.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi akar licorice harus dilakukan dengan bijaksana dan di bawah pengawasan medis.