BMKG juga menyatakan fenomena La Nina resmi berakhir pada 13 Maret 2025. Kondisi ini membuat musim kemarau 2025 diprediksi berlangsung normal, dengan curah hujan lebih terkendali di sebagian besar wilayah.
Namun, beberapa daerah seperti Aceh, Lampung, Jawa Barat-Tengah, Bali, NTB, NTT, dan Papua Tengah diperkirakan mengalami musim kemarau lebih kering dari rata-rata.
Antisipasi Sektor Pertanian
Dwikorita mengimbau petani menyesuaikan jadwal tanam, khususnya di daerah dengan musim kemarau maju atau mundur.
Pemilihan benih tahan kekeringan dan optimalisasi manajemen air menjadi kunci di wilayah berpotensi kering.
Sementara itu, daerah dengan musim kemarau basah disarankan memperluas lahan tanam untuk meningkatkan produksi.
Peringatan untuk Sektor Kebencanaan
BMKG mengingatkan peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah dengan curah hujan normal atau di bawah normal. Koordinasi antarlembaga dan kesiapan alat pemadam ditekankan untuk mitigasi dini.