Portal Pantura, Cilacap – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 1 dan pegiat lingkungan menggali potensi maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi daur ulang limbah organik di Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi.
Mereka melakukan kunjungan lapangan ke Elfa Farm untuk mempelajari langsung teknik budidaya larva ramah lingkungan ini bersama Pak Aji, peternak maggot berpengalaman.
Maggot BSF disebut sebagai “pahlawan ekologi” karena mampu mengurai 10 ton sampah organik per hektare hanya dalam 30 hari.
Dalam kunjungan ini, tim menyoroti tiga aspek utama: siklus hidup BSF, metode pemeliharaan larva, dan pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak tinggi protein.
“Limbah dapur dan pasar bisa diubah jadi emas hijau. Maggot tidak hanya kurangi tumpukan sampah, tapi juga hasilkan pakan ayam dan ikan dengan nilai jual Rp15.000 per kilogram,” tegas Pak Aji saat demo teknik panen maggot.
Data dari Elfa Farm menunjukkan, 1 kg maggot bisa mengurai 5 kg sampah organik per hari.
Hasil budidaya ini telah dimanfaatkan 20 peternak lokal sebagai substitusi pakan komersil, turunkan biaya operasional hingga 40%.
Peserta KKN terlibat aktif dalam praktik langsung pembibitan hingga pemanenan.
“Teknologi sederhana ini revolusioner. Desa bisa mandiri kelola sampah sekaligus ciptakan ekonomi sirkular,” ujar Sinta, salah satu mahasiswa.
Inisiatif ini diharapkan jadi katalisator gerakan zero waste di Pantura Selatan.
Rencana ke depan mencakup pelatihan massal untuk 150 kepala keluarga dan pendirian bank sampah berbasis maggot di empat dusun.
Dinas Lingkungan Hidup Cilacap mencatat, 68% sampah di Jeruklegi masih organik.
Dengan adopsi teknologi maggot BSF, target pengurangan sampah 30% pada 2024 dinilai realistis.***