Tidak hanya jagung, lahan yang dikelola juga menanam ketela, ubi rambat, cabai, dan pepaya dengan sistem tumpang sari.
Keberagaman tanaman ini menunjukkan pentingnya pola tanam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hasil panen jagung tersebut akan dipasarkan melalui Gapoktan Tunas Mandiri, dan Polsek Bumiayu tengah menjajaki kerjasama dengan Bulog untuk menyalurkan produksi ke program serap pangan pemerintah.
Hal ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Program P2L dihadirkan sebagai solusi cerdas dalam menghadapi terbatasnya lahan pertanian.
Polsek Bumiayu, bersama pemerintah desa dan Gapoktan, mendorong warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah atau kebun kosong menjadi lahan produktif yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Kami tak punya lahan khusus, tapi dengan gotong royong, kita bisa ciptakan kemandirian pangan,” tegas AKP Kasam, menunjukkan semangat kebersamaan dalam mengelola sumber daya yang ada.
Kepala Desa Pruwatan, Rasiman SH, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan panen ini, yang diharapkan dapat menjadi pijakan untuk pertanian berkelanjutan berbasis komunitas.