“Bayangkan, jika 1.000 rumah di Brebes menerapkan P2L di 500 m² lahan, kita bisa menghasilkan 8.000 ton jagung per tahun! Ini bisa mengubah peta ketahanan pangan daerah,” ungkapnya.
Rasiman mengajak seluruh warga untuk tidak membiarkan lahan menganggur dan memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Dari pekarangan, kita bisa lawan kelaparan, tingkatkan ekonomi, dan jaga stok pangan nasional!” serunya.
Keberhasilan panen jagung serentak ini menjadi contoh nyata bagaimana ketahanan pangan bisa dimulai dari lahan terbatas, mengandalkan gotong royong dan pengelolaan yang cermat.
Harapannya, inisiatif ini akan meluas dan dapat memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.***