Portal Pantura, Brebes – Kampung Budaya Jalawastu di Desa Ciaeureuh, Kabupaten Brebes, kembali menggelar upacara adat Ngasa pada Selasa 4 Maret 2025.
Meski bertepatan dengan bulan puasa, ritual tahunan di hari Selasa Kliwon bulan ketiga penanggalan Jawa ini tetap berlangsung khidmat.
Prosesi dibuka dengan pencipratan air suci dan tarian penyambutan, simbol penghormatan warga terhadap warisan leluhur.
Acara dihadiri Staf Ahli Bupati Brebes, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Eko Supriyanto, serta Kepala Desa Ciseureuh Darsono.
Terletak di kaki Gunung Kumbang dan Sagara, Jalawastu menyimpan sejarah panjang sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda.
Nama kampung ini berasal dari gabungan kata “jala” (perangkap) dan “wastu” (harta), merujuk legenda kepahlawanan masa lalu.
“Meski Islam telah masuk, kami tetap memadukan ajaran agama dengan budaya Sunda Wiwitan,” ujar Dastam, sesepuh desa.
Salah satu tradisi yang dijaga ketat adalah larangan menggelar wayang, memelihara angsa, atau menanam bawang merah.
Eko Supriyanto menegaskan, keunikan ini membuktikan komitmen warga mempertahankan kearifan lokal.
“Jalawastu bukan sekadar destinasi wisata, tapi tanah suci yang diyakini sebagai tempat pertapaan dewa dan raja,” jelasnya.
Kepala Desa Darsono berharap peningkatan infrastruktur untuk akses wisatawan.
“Program BSPS telah merenovasi 23 rumah di sini. Kini kami butuh perbaikan jalan agar lebih banyak orang bisa menyaksikan budaya kami,” tandasnya.
Sebagai destinasi budaya di Jawa Tengah, Jalawastu menawarkan harmoni antara alam, tradisi, dan sejarah yang tetap lestari di tangan generasi penerus.***