Selain Canva dan strategi ekspor produk digital melalui Amazon dan Redbubble, para peserta juga dibekali dengan materi pemasaran digital untuk target pasar dalam negeri.
Hal ini penting bagi santri yang lebih memilih untuk fokus pada bisnis berbasis produk fisik, seperti produk-produk UMKM di sekitar mereka.
Beberapa materi yang diberikan meliputi strategi membangun toko online di Shopee, pemanfaatan Lynk untuk optimasi pemasaran, serta penggunaan Facebook Ads dan Google Ads.
Dengan kombinasi materi ini, santri tidak hanya memahami bagaimana mengekspor produk digital ke luar negeri, tetapi juga memiliki keterampilan dalam menjual produk fisik secara efektif di pasar lokal.
Kegiatan ini mendapat supervisi dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dalam pembukaan acara, hadir Deputi II Bidang Pendistribusian, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Sc., yang menegaskan bahwa Baznas memiliki perhatian besar dalam pengentasan kemiskinan melalui program-program nyata, seperti Santripreneur yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nihadlul Qulub.
Ia juga menyampaikan ekspektasi yang tinggi terhadap keberlanjutan program ini, agar semakin banyak santri yang mandiri secara ekonomi.
Pesantren Nihadlul Qulub memiliki visi besar dalam mengawal tumbuh-kembang santri yang kuat secara spiritual, mental, intelektual, amal-fisik, serta finansial.
Oleh karena itu, kegiatan Ngaji Ramadhan kali ini difokuskan pada skill ekspor produk digital melalui e-commerce global seperti Amazon, Adobe Stock, dan Redbubble, sekaligus memberikan pemahaman tentang strategi pemasaran produk fisik untuk pasar domestik.
Menurut Kyai Ali Sobirin El-Muannatsy, pengasuh pesantren yang juga seorang trainer dan motivator nasional serta penulis buku Teknologi Ruh: Panduan Teknis untuk Mengawal Masa Depan, tantangan utama dalam pengembangan santri bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga perubahan mindset.
Ia menegaskan bahwa kendala utama terletak pada mental dan pola pikir generasi muda.
Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk membantu mereka keluar dari kepompong ketakutan dan keterbatasan.