Portal Pantura, Tegal – Mbah Ciptasari merupakan sosok yang sangat dihormati masyarakat Desa Cenggini di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal dan Mbah Ciptasari dikenal sebagai tokoh berjasa dalam hal menyebarkan ajaran agama Islam di desa pada masa lampau.
Peran Mbah Ciptasari yang besar dalam membimbing masyarakat Desa Cenggini menuju kehidupan beragama yang lebih baik menjadikannya Ia dikenang sebagai salah satu wali desa.
Makam Mbah Ciptasari di Desa Cenggini kini jadi salah satu titik penting dalam pengembangan wisata religi di Desa Cenggini, bahkan tiap tahun, makam ini selalu ramai dikunjungi peziarah, baik dari desa sekitar maupun luar wilayah, terutama saat gelaran Haul.
Dikatakan oleh Saepudin pemerhati sejarah lokal dan Juru Kunci keberadaan Mbah Ciptasari ini tidak hanya penting secara spiritual, tapi juga dapat menjadi bagian jati diri masyarakat warga Desa Cenggini.
“Beliau Mbah Ciptasari menjadi simbol penyatuan antara nilai keislaman dan juga kearifan lokal, banyak tradisi di desa masih berakar pada ajaran hingga petuah Mbah Ciptasari,” ujarnya.
Menariknya lagi, keberadaan makam Mbah Ciptasari menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembangan wisata religi wilayah Desa Cenggini Tegal, melengkapi keindahan alam dan kuliner khas desa sehingga menjadikan Cenggini destinasi wisata yang kaya akan nilai sejarah dan spiritualitas.
Sedangkan dijelaskan Kades (Kepala Desa) Cenggini Tutik Kurniati dengan pelaksanaan Haul setiap tahunnya dapat menjadikan keeratan silahturahmi antar warga.
Desa Cenggini letaknya di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal dan kini terus berbenah untuk menjadi destinasi wisata unggulan di wilayahnya.
“Dengan kekayaan potensi lokal mulai dari wisata alam, religi, hingga kuliner, desa dinilai memiliki daya tarik yang patut diperhitungkan.” terangnya.
Nampak hadir dalam Halal Bi Halal dan Haul Mbah Ciptasari di Desa Cenggini, Camat Balapulang, Koramil, Polsek, Kepala Desa serta tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar.
Nah sekilas bahwa secara geografis, Desa Cenggini berbatasan dengan Desa Kaliwungu di utara dan Desa Cawitali di selatan, serta Desa Danaraja di sebelah barat, serta Desa Batuagung di timur.
Salah satu daya tarik utama adalah balong ikan Tambra, kolam alami menjadi habitat ikan tambra—jenis ikan langka yang jarang ditemukan di tempat lain.
Uniknya, ikan Tambra di sini berukuran besar dan jumlahnya pun melimpah dan menjadikan tempat ini salah satu pot favorit masyarakat sekitar berwisata.
Tak hanya itu, Cenggini juga memiliki potensi wisata religi dengan keberadaan Makam Mbah Ciptasari dan letaknya tak jauh dari Balong Ikan Tambra.
Menurut Saepudin selain makam Desa Cenggini dahulu sebagai sektor ekonomi kreatif, dan merupakan salah satu desa penghasil emping melinjo dan keripik gadung.
Bahan baku untuk emping diperoleh dari buah melinjo yang banyak tumbuh di area kebun warga, sedang tanaman gadung tumbuh liar diarea perbukitan sekitar desa.
Dengan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk, Desa Cenggini Tegal berpotensi besar menjadi destinasi wisata religi, tidak hanya menyajikan satu sisi keindahan alam, tapi juga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal serta edukasi.***
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.