tutup / scroll untuk melanjutkan
News Plus

Salah Satu Sebaran Wilayah Kecamatan Margasari Tegal, Bappeda Litbang dan NLR Bentuk Forum Peduli Disabilitas

Avatar photo
×

Salah Satu Sebaran Wilayah Kecamatan Margasari Tegal, Bappeda Litbang dan NLR Bentuk Forum Peduli Disabilitas

Sebarkan artikel ini
iklan

Portal Pantura, – Usut punya usut penderita di Kabupaten masih harus dengan penanganan khusus, apalagi Kabupaten masuk kategori predikat nomor 2 terbanyak di wilayah Jawa Tengah (Jateng).

Muhammad Faried Wajdy Kepala kepada media usai gelaran Forum Peduli (FPD) di ruang Gedung Dadali Pemkab menerangkan dengan gamblang terkait kasus Kusta.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan
iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Dijelaskan, Forum Peduli (FPD) di bentuk dengan tujuan yakni, Melindungi, Menghormati, Memajukan dan memenuhi Hak-Hak Penyandang utamanya di Kabupaten .

Kemudian untuk tugas dari Forum Peduli (FPD) diantaranya, Menyusun rencana sesuai dengan bidangnya seperti memfasilitasi perencanan dan pelaksanan FPD pada unit kerja terkait.

Selain itu FPD menyusun Program Kerja diantaranya, membuat mekanisme kerja FPD dan melaksanakan sosialisasi advokasi koordinasi dengan unit kerja terkait.

Lebih lanjut untuk lebih fokus penanganan penderita Kusta, mengandeng NLR (Netherlands Leprosy Relief) yaitu organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda bertujuan untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia

Faried menjelaskan Desa inklusif menjadi salah satu program bersama NLR dan hal itu dibutuhkan untuk terus dikembangkan karena Desa inklusi memiliki peran penting.

Muhammad Faried Wajdy Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan () Kabupaten pada Selasa 27 Mei 2024 juga menegaskan di Kabupaten beberapa wilayah perlu penanganan khusus terkait Kusta diantaranya diwilayah Kecamatan Margasari.

Desa inklusif merupakan suatu kondisi kehidupan Desa setiap warganya bersedia secara sukarela membuka ruang kehidupan dan penghidupan warga Desa yang diatur dan diurus secara terbuka dan ramah serta meniadakan hambatan agar berpartisipasi secara setara, saling menghargai serta merangkul tiap perbedaan.

“Jadi akan mendorong dan mewujudkan Desa Inklusi di Kabupaten termasuk memberikan ruang bagi lebih berperan dan sekaligus menekan jumlah penderita Kusta” tegasnya.

Sedangkan pihak NLR Heleen Broekkamp Senior Programme Officer NLR Belanda menyampaikan bahwa Desa Inklusi adalah kelompok marjinal dan pelayanan terhadap kelompok Masyarakat marjinal menjadi tanggung jawab bersama hingga ke sektor paling bawah, sehingga kesejahteraan sosial lebih mudah diwujudkan bersama.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.


Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI


Don`t copy text!