Menu

Mode Gelap
Mantan Kepala Desa Kedungbokor Ditangkap, Korupsi Dana Desa untuk Karaokean Perumda Tirta Baribis Unit Bumiayu Siapkan Strategi Hadapi Musim Hujan dan Gangguan Aliran Air Ciptakan Lagu: Timbul, Pegawai Kecamatan Paguyangan Buktikan Bekerja dan Berkarya Bisa Berjalan Seiring Ulasan Mendalam: Apa Saja yang Baru di Toyota Avanza Hybrid 2025? Daihatsu Sigra 2025: Mobil Keluarga dengan Desain Modern dan Teknologi Terkini Persyaratan dan Informasi Lengkap Pendaftaran Pendamping Desa 2025

News Plus

Pj Bupati Brebes Ingin Sosialisasi Antikorupsi Sampai ke Desa

Avatar photobadge-check


					Pj Bupati Brebes Ingin Sosialisasi Antikorupsi Sampai ke Desa Perbesar

Portal Pantura, Iwannudin Iskandar SH MHum ingin sosialisasi antikorupsi sampai ke tingkat desa, mengingat wilayah Kabupaten yang luas dan banyaknya jumlah penduduk. Upaya preventif tindak korupsi harus dilakukan secara masif dan kolaboratif.

Demikian disampaikan Iwan saat pembukaan Roadshow Bus Komisi Pemberantasan Korupsi () Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi, di Pendopo , Kamis (27/6/2024).

“Kami ingin berkolaborasi dengan , kami punya banyak SDM, masyarakat ingin dibina dan dijadikan pilot projek Tim Penyuluhan Antikorupsi, dengan demikian kejadian pelanggaran penyelewengan misalnya, bisa diminimalisir,” ucapnya.

Iwan mengatakan, kalau sering melakukan pendidikan, sering memberikan pemberitahuan informasi-informasi maka masyarakat akan sadar, sehingga masyarakat otomatis akan melakukan tindakan pencegahan bersama Pemkab dan pihak terkait apabila ada indikasi korupsi.

iklan
iklan

“Kenapa terpilih sudah sesuai kriteria dari , dan saya memastikan tidak ada kaitannya dengan sebagai target Operasi Tangkap Tangan (OTT) ataupun apa, kegiatan ini memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa korupsi ciri ciri kaya apa, cara mengantisipasinya, paling penting yakni pendidikan,” tandasnya.

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi RI Amir Arif menyampaikan, Roadshow Bus rutin dilakukan setiap tahun keliling di Pulau Jawa dan Sumatera, tujuannya ingin sebanyak-banyaknya menyambangi dan memberikan pendidikan di daerah.

“Di Jawa Tengah sebenarnya tahun 2018 sudah pernah kami datangi, kebetulan belum, dan kami pilih untuk didatangi, melihat daerah mana yang prioritas dan dijadikan mitra,” terangnya.

Lanjut Amir, daerah dipilih Roadshow Bus ukurannya yaitu tiga indeks Monitoring Center for Prevention (MCP), Survei Penilaian Integritas (SPI), dan kerawanan politik uang. Ini penting karena mengatasi indeks semua itu bukan pekerjaan sendirian, butuh Pemkab, masyarakat, forum dan semua stakeholder.

“Esensinya adalah jadikan momen ini bersama-sama meningkatkan pendidikan antikorupsi,” tandasnya.

Terkait masih terjadi kades tersandung kasus korupsi , kata Amir, mengatasi risiko pelanggaran dengan tiga cara yakni pendekatan, penididikan yang harus dibarengi dengan pencegahan. Jadi mengatasi risiko pelanggaran dipengelolaan dapat dilakukan bersama.

“Penegak hukumnya iya, juga penegasan dari jajaran Pemkab dan kita semua bersama membangun sistem dan ekosistem pengelolaan yang baik, paling utama meningkatkan kesadaran masyarakat dari segala macam elemen masyarakat umum, pelajar ASN agar sadar antikorupsi,” pungkasnya.***

Pilihan Redaksi

Perumda Tirta Baribis Unit Bumiayu Siapkan Strategi Hadapi Musim Hujan dan Gangguan Aliran Air

9 Januari 2025 - 14:09 WIB

Tersedia 3 Meja, Bola Sodok WIN BILLIARD Margasari Tegal Resmi Launching Sambut Awal Tahun

8 Januari 2025 - 16:03 WIB

TMMD Sengkuyung III 2025 Akan Digelar di Desa Karangjongkeng, Fokus pada Infrastruktur Jalan dan Air Bersih

7 Januari 2025 - 15:32 WIB

YouBest dan Yayasan Relica Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Salem, Brebes  

21 Desember 2024 - 16:22 WIB

Sosialisasi AMDAL, PT Amrilys Balapulang Tegal Ingatkan Konsultan Fokus Terhadap Usulan Warga Dua Desa

21 Desember 2024 - 11:34 WIB

Trending di News Plus
Don`t copy text!