Portal Pantura, Tegal – Ruwat Bumi Guci tahun 2024 agak berbeda dengan tahun sebelumnya, pasalnya kali ini dalam Ruwat Bumi Guci Kabupaten Tegal terlebih dahulu Ziarah makam dilanjut gelaran Tari Tayuban hingga pensucian pusaka dan kambing Kendit di Pancuran 13 Guci Tegal.
Ziarah makam Ruwat Bumi Guci 2024 di Tegal diantaranya makam Kyai Klitik dan makam Syech Abdul Karim di wilayah Kecamatan Bumijawa sebelum dilakukan pensucian Kambing Kendit dan pusaka di lokasi Pancuran 13 Guci Tegal
Selain itu dalam Ruwat Bumi Guci di Tegal juga digelar Tasyakuran diiringi Tayuban yakni kesenian tari yang mirip dengan tari Jaipong Jawa Barat dan Gambyong asal Jawa Tengah sedangkan dalam Tayuban biasanya dilatunkan tiga buah lagu atau Kidung yang tidak boleh ada penari meliuk gemulai saat musik dimainkan.
Untuk panggung tari Tayuban digelar tepat dilokasi sungai Kaliewu konon kabarnya menurut masyarakat dan beberapa tokoh sepuh bila lokasi Kaliewu merupakan pintu masuk menuju Istana Antaboga kala itu.
Sementara tasyakuran diiringi dengan Tayub Tayuban yang merupakan kesenian Jawa dan mirip tari Jaipong dan Gambyong Jawa Tengah sekaligus bukti guyub rukun masyarakat dua desa yakni Desa Guci dan Rembul berada di wilayah dua Kecamatan yaitu Bojong dan Bumijawa Tegal.
Usut punya usut, saat penulis berbincang dengan masyarakat Jumat 12 Juli 2024 dijelaskan bahwa berkembang cerita bila sebelumnya upacara Ruwat Bumi Guci dan penyembelihan Kambing Kendit dilakukan di Gunung Kelir Lereng Gunung Slamet Tegal.
Sehingga lokasi Kaliewu yang konon kala itu sebagai pintu masuk Istana Astaboga oleh masyarakat dijadikan titik untuk acara tasyakuran dan gelaran Tayuban Ruwat Bumi Guci 2024.
Dijelaskan Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Quroni dalam sambut upacara dititik kumpul gelaran Ruwat Bumi Guci bahwa tradisi budaya menjadi salah satu ajang mempererat silahturahmi antar warga masyarakat di dua Kecamatan.
*Kami mengapresiasi gelaran Ruwat Bumi Guci selain menjaga kearifan lokal, giat tradisi budaya ini sekaligus menjadikan masyarakat lebih melestarikan tradisi dan budaya sebagai sarana silahturahim antar warga Desa Guci dan Rembul di wilayah Dua Kecamatan yaitu Kecamatan Bojong dan Bumijawa” tandasnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Uwes berharap dengan adanya giat Ruwat Bumi Guci kelak menjadikan masyarakat dapat senantiasa memetik keberkahaan dan keselamatan.
Dilain pihak Romo Basuki tokoh masyarakat dan sebagai Kepala Desa Guci sebelumnya kepada penulis mengutarakan sejarah telah terukir di Guci Tegal sejatinya warga hanya tinggal menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya yang telah dilakukan oleh para leluhur.
Romo Basuki berharap dengan giat Ruwat Bumi tahun 2024 menjadikan masyarakat Desa Guci Kecamatan Bumijawa maupun Rembul Kecamatan Bojong lebih menjaga Kearifan lokal dan tak akan pernah lupa akan perjuangan dan pengorbanan para leluhur.***