Portal Pantura, Tegal – Makam Dawa dan Kethu Agung di Desa Dukuhsalam sontak pada Selasa 16 Juli 2024 dibulan Muharram nampak ramai.
Panggung gelaran seni dan Tradisi Budaya Sedekah Bumi seakan menambah khidmat giat acara yang diinisiasi Pemerintah Desa dalam menjaga kearifan lokal.
Bahkan Kepala Desa Dukuhsalam Wahyudi saat berbincang pada Selasa 16 Juli 2024 malam di Balai Desa mengutarakan bahwa kegiatan Tradisi Budaya Sedekah Bumi dimulai sejak pagi hari.
“Pagi tadi pembukaan dilakukan oleh Pj Bupati yang diwakili dan alhamdulillah acara Tradisi Budaya dapat berjalan sesuai yang direncanakan” ujar Kades Wahyudi mengenakan pakaian adat Jawa bersiap untuk kirab Sedekah Bumi.
Lebih lanjut Kades Wahyudi menjelaskan untuk malam ini dilakukan Kirab Gunungan Sedekah Bumi dengan mengelilingi desa dan bermuara dengan titik sentral di area Makam Dawa.
Dilansir dari berbagai sumber konon Makam Dawa dan Kethu Agung oleh masyarakat sekitar diakui sudah ada sejak era kewalian yakni abad ke-15 dan oleh masyarakat juga diakui menjadi bukti penyebaran agama Islam di wilayah dukuhsalam Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
Usut punya usut, menurut beberapa warga saat dikonfirmasi kala giat Kirab Gunungan Sedekah Bumi wilayah Dukuhsalam tempat peristirahatan Syekh Abdurrahman sosok Ulama yang menyebarkan Islam di Dukuhsalam.
Untuk diketahui bahwa sebutan “Dawa” ini memiliki arti dan makna yang bila diartikan dan berasal dari kata “dakwah” yang artinya proses panjang penyebaran Islam saat itu masih banyak masyarakat memeluk agama Hindu dan Buddha.
Sumber lainnya Situs Kethu Agung: Dikenal juga sebagai Iwil-iwil atau diyakini sebagai makam dari istri Syekh Abdurrahman dan Kethu Agung mencerminkan kasih sayang dan keselarasan dalam berkehidupan.
Menariknya lagi dalam kegiatan Tradisi Budaya Sedekah Bumi Desa Dukuhsalam yang dipusatkan diarea Makam Dawa ini dihadiri antunsias ribuan warga masyarakat bahkan banyak masyarakat dalam gelaran Tradisi Budaya dimanfaatkan guna mengais rejeki.
Menjaga kearifan lokal Tradisi Budaya Sedekah Bumi selain menanamkan rasa kecintaan, rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur kegiatan ini pun mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pasalnya ribuan warga yang hadir dalam Tradisi Budaya Sedekah Bumi Dukuhsalam Slawi terbukti dapat berbagi rejeki kepada warga lainnya yang mengais rejeki.
Ditambahkan Kepala Desa Dukuhsalam Wahyudi bahwa kegiatan Tradisi Budaya Sedekah Bumi akan menjadi agenda tahunan di Desa Dukuhsalam Kecamatan Slawi.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi giat rutin sebab dengan gelaran Tradisi Budaya rasa persatuan dan kekuatan silahturahim antar warga Desa Dukuhsalam akan terus terjaga selamanya”ungkap Kepala Desa.***