Portal Pantura, Brebes – Kabupaten Brebes, dikenal sebagai lumbung bawang merah nasional, kembali menggelar Festival Bawang Merah (FBM) 2024 dengan meriah. Acara yang berlangsung selama dua hari pada 9-10 Agustus 2024 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bahwa Brebes serius dalam mendongkrak ekonomi daerah dan memperkuat posisi bawang merah Brebes di pasar domestik maupun internasional.
Dengan tema “Merajut Tradisi, Menuai Keberkahan, Menuju Indonesia Maju”, FBM 2024 menyajikan beragam kegiatan menarik, mulai dari lomba cerdas cermat, lomba mewarnai, kontes bawang merah, hingga bazar UMKM dan pertunjukan musik. Namun, inti dari festival ini adalah upaya untuk mempromosikan bawang merah Brebes sebagai komoditas unggulan yang memiliki kualitas terbaik.
Ekspor Massal ke Asia Tenggara
Salah satu momen paling mencolok dalam FBM 2024 adalah seremoni ekspor bawang merah sebanyak 19 ribu ton ke beberapa negara di Asia Tenggara. Langkah berani ini dilakukan untuk mengatasi surplus produksi dan menjaga stabilitas harga di pasar domestik.
Penjabat Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, menegaskan bahwa ekspor besar-besaran ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah.
“Kualitas bawang merah Brebes sudah diakui dunia. Dengan ekspor ini, kita tidak hanya memberikan nilai tambah bagi petani, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen bawang merah terbesar di dunia,” tegas Iwan.
Keberhasilan FBM 2024 tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan berbagai pihak swasta. Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Bank Indonesia turut berperan aktif dalam upaya pengembangan sektor pertanian, khususnya budidaya bawang merah di Brebes.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Andi Mohamad Idil Fitri, menyampaikan bahwa festival ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha dalam memajukan sektor pertanian.
“Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk pertanian kita agar mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Brebes telah berhasil membuktikan diri sebagai sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Produksi bawang merah Brebes bahkan menyumbang lebih dari 60% kebutuhan Jawa Tengah dan 16% kebutuhan nasional. Potensi besar ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor dan pelaku usaha.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, Drs. M Furqon Amperawan, MP, mengungkapkan bahwa FBM 2024 tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat ekonomi kreatif dan pariwisata di Brebes.