Portal Pantura, Sragen – Desa Ngrombo, yang terletak di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, menghadapi tantangan besar dalam era digital.
Maraknya kasus penipuan online, terutama melalui link palsu dan penyebaran hoaks, telah menjadi ancaman serius, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di pedesaan.
Kejahatan siber ini sering kali menjadikan masyarakat desa sebagai target karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi informasi.
Salah satu perangkat Desa Ngrombo, Wahyu Wahyuri, S.Pd., mengungkapkan kekhawatirannya atas kasus penipuan yang menimpa salah satu warganya.
“Pernah ada kejadian di mana salah satu warga Ngrombo menjadi korban penipuan melalui link palsu yang dikirimkan via WhatsApp. Akibatnya, korban kehilangan sejumlah uang,” ujarnya.
Kejadian ini mencerminkan lemahnya pemahaman warga desa tentang cara mengidentifikasi ancaman digital, khususnya yang tersebar melalui aplikasi populer seperti WhatsApp.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) meluncurkan program pemberdayaan teknologi informasi dengan fokus pada pengenalan dan pencegahan kejahatan siber.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Ngrombo akan bahaya yang tersembunyi di balik link palsu dan hoaks yang beredar di dunia maya.
Melalui edukasi yang terarah, diharapkan warga bisa lebih waspada dan tidak mudah tertipu oleh modus-modus penipuan yang semakin canggih.
Program ini dilaksanakan pada acara arisan warga RT 17, Dusun Putat, Desa Ngrombo, yang secara rutin digelar setiap Kamis malam Jumat Legi.