Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi langsung mengenai pentingnya berhati-hati saat menerima pesan dari sumber yang tidak dikenal di media sosial, terutama WhatsApp.
Sugiman, Ketua RT 17, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif para mahasiswa ini. “Terima kasih kepada Tim KKN yang telah memberikan edukasi tentang waspada link palsu dan hoaks. Informasi ini sangat penting dan telah diterima dengan baik oleh warga RT 17. Sekarang, warga menjadi lebih hati-hati dalam menerima informasi yang didapat melalui WhatsApp,” ujarnya.
Melalui program ini, diharapkan warga Desa Ngrombo dapat lebih memahami risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi dan lebih waspada terhadap ancaman kejahatan siber yang kian marak.
Edukasi yang diberikan diharapkan dapat menjadi bekal bagi warga dalam melindungi diri dan keluarga dari potensi penipuan dan hoaks yang tersebar melalui media sosial.
Program pemberdayaan ini bukan hanya upaya untuk menanggulangi kejahatan siber di desa, tetapi juga langkah penting dalam membangun masyarakat yang cerdas digital.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi informasi, warga desa diharapkan dapat lebih bijak dan aman dalam memanfaatkan teknologi di kehidupan sehari-hari.
Dengan berbekal pengetahuan yang memadai, masyarakat Desa Ngrombo diharapkan tidak hanya mampu menghindari kejahatan siber, tetapi juga menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi secara aman dan produktif.***
***Pengirim: Sulthal Javier Daffa, mahasiswa KKN Undip di Ngrombo di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.