Menu

Mode Gelap
Jadwal SIM Keliling Kabupaten Brebes Januari 2025 Info Terbaru Rekrutmen Pendamping Desa 2025 Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Lagi Tenaga Honorer di Tahun 2025 Pendamping Desa Naik Kelas Jadi PPPK? TMMD Sengkuyung III 2025 Akan Digelar di Desa Karangjongkeng, Fokus pada Infrastruktur Jalan dan Air Bersih Pedagang Nasi Padang di Brebes Nekat Produksi Tembakau Sintetis Akibat Terlilit Utang

News Plus

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Beraksi: Cegah Stunting di Desa Citrosono

badge-check


					Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Beraksi: Cegah Stunting di Desa Citrosono Perbesar

Portal Pantura, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata () Tim 2 dari () mengambil langkah konkret dalam upaya mencegah stunting di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten .

Program ini dilatarbelakangi oleh urgensi menjaga seribu hari pertama kehidupan seorang anak, periode yang dikenal sebagai “periode emas” dan sangat krusial dalam menentukan kualitas hidup seseorang di masa depan. Di sinilah risiko stunting paling tinggi, terutama akibat kekurangan gizi yang disebabkan oleh infeksi berulang.

Desa Citrosono sendiri menghadapi tantangan serius terkait masalah stunting, sebagaimana yang terungkap dalam survei lokal. Kasus stunting di desa ini cukup tinggi, dengan 97 balita tercatat memiliki perawakan pendek dan sangat pendek. Selain itu, kemiskinan ekstrem yang melanda sebagian besar masyarakat Desa Citrosono turut memperparah masalah kesehatan ini, terutama bagi ibu hamil dan balita yang sangat rentan terhadap kekurangan gizi.

Dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting, mahasiswa fokus memberikan edukasi dan pendampingan kepada para ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), terutama ibu hamil, ibu yang memiliki balita, dan remaja putri. Program ini mencakup berbagai aspek penting dalam pencegahan stunting, termasuk penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang memadai selama masa kehamilan. Mahasiswa memberikan materi mengenai pentingnya asupan makanan yang kaya akan kalori, protein, dan mikronutrien bagi ibu hamil. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif sebagai langkah awal untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal sejak lahir.

iklan
iklan

Salah satu pendekatan yang diambil adalah memberikan rekomendasi menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) kepada ibu-ibu PKK. Mahasiswa mengajarkan cara memanfaatkan hasil ternak dan tani lokal sebagai bahan utama untuk menu MPASI, yang diharapkan dapat memberikan asupan gizi seimbang kepada balita.

Selain itu, mahasiswa juga memberdayakan kader Posyandu di desa tersebut. Para kader diberikan pelatihan mengenai penggunaan alat pengukur antropometri yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (LiLA). Mereka juga diajari cara memplot kurva WHO, sebuah alat penting untuk memantau pertumbuhan balita secara tepat.

Pada 21 Juli 2024, program peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK dimulai. Acara ini dihadiri oleh para ibu hamil, ibu balita, serta anggota PKK lainnya. Mahasiswa mempresentasikan materi menggunakan media PowerPoint dan membagikan modul serta leaflet yang berisi informasi seputar stunting, mulai dari definisi, faktor risiko, hingga upaya pencegahan. Tak hanya itu, mereka juga memberikan rekomendasi menu sehari-hari yang mudah diterapkan untuk mencegah stunting.

Lima hari kemudian, pada 26 Juli 2024, pelatihan intensif bagi kader Posyandu dilaksanakan. Materi yang disampaikan mencakup metode pengukuran antropometri yang lebih rinci dan aplikasi konsep Posyandu Lima Meja, yaitu sistem pelayanan kesehatan dasar di Posyandu. Kegiatan ini dihadiri oleh Bidan Desa Citrosono dan para kader dari tiap dusun. Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, terlebih saat diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung cara memplot kurva WHO.

Mahasiswa juga menyiapkan berbagai soal latihan yang bertujuan untuk mengukur pemahaman para kader terhadap materi yang telah disampaikan. Dengan latihan ini, para kader diharapkan dapat lebih terampil dalam mengidentifikasi gangguan pertumbuhan pada balita di desa mereka.

Program kerja ini diharapkan dapat berdampak signifikan dalam menurunkan angka stunting di Desa Citrosono. Dengan meningkatnya pengetahuan ibu-ibu PKK dan keterampilan kader Posyandu, diharapkan masalah stunting di desa ini dapat teratasi. Langkah-langkah nyata yang diambil oleh mahasiswa ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat di masa depan.***

***Pengirim: Eka Raisha Putri Bintari, mahasiswi yang sedang melaksanakan di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten .

Pilihan Redaksi

TMMD Sengkuyung III 2025 Akan Digelar di Desa Karangjongkeng, Fokus pada Infrastruktur Jalan dan Air Bersih

7 Januari 2025 - 15:32 WIB

YouBest dan Yayasan Relica Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Salem, Brebes  

21 Desember 2024 - 16:22 WIB

Sosialisasi AMDAL, PT Amrilys Balapulang Tegal Ingatkan Konsultan Fokus Terhadap Usulan Warga Dua Desa

21 Desember 2024 - 11:34 WIB

Festval P5 SMK Negeri 1 Adiwerna Siapkan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Industri

20 Desember 2024 - 16:26 WIB

Polres Brebes Siap Amankan Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2024 - 13:11 WIB

Ratusan personel gabungan siap amankan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Kabupaten Brebes. (Foto: Humas Polres Brebes)
Trending di News Plus
Don`t copy text!