Portal Pantura, Magelang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 dari Universitas Diponegoro (Undip) mengambil langkah konkret dalam upaya mencegah stunting di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Program ini dilatarbelakangi oleh urgensi menjaga seribu hari pertama kehidupan seorang anak, periode yang dikenal sebagai “periode emas” dan sangat krusial dalam menentukan kualitas hidup seseorang di masa depan. Di sinilah risiko stunting paling tinggi, terutama akibat kekurangan gizi yang disebabkan oleh infeksi berulang.
Desa Citrosono sendiri menghadapi tantangan serius terkait masalah stunting, sebagaimana yang terungkap dalam survei lokal. Kasus stunting di desa ini cukup tinggi, dengan 97 balita tercatat memiliki perawakan pendek dan sangat pendek. Selain itu, kemiskinan ekstrem yang melanda sebagian besar masyarakat Desa Citrosono turut memperparah masalah kesehatan ini, terutama bagi ibu hamil dan balita yang sangat rentan terhadap kekurangan gizi.
Dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting, mahasiswa KKN Undip fokus memberikan edukasi dan pendampingan kepada para ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), terutama ibu hamil, ibu yang memiliki balita, dan remaja putri. Program ini mencakup berbagai aspek penting dalam pencegahan stunting, termasuk penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang memadai selama masa kehamilan. Mahasiswa memberikan materi mengenai pentingnya asupan makanan yang kaya akan kalori, protein, dan mikronutrien bagi ibu hamil. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif sebagai langkah awal untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal sejak lahir.
Salah satu pendekatan yang diambil adalah memberikan rekomendasi menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) kepada ibu-ibu PKK. Mahasiswa mengajarkan cara memanfaatkan hasil ternak dan tani lokal sebagai bahan utama untuk menu MPASI, yang diharapkan dapat memberikan asupan gizi seimbang kepada balita.
Selain itu, mahasiswa juga memberdayakan kader Posyandu di desa tersebut. Para kader diberikan pelatihan mengenai penggunaan alat pengukur antropometri yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (LiLA). Mereka juga diajari cara memplot kurva WHO, sebuah alat penting untuk memantau pertumbuhan balita secara tepat.
Pada 21 Juli 2024, program peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK dimulai. Acara ini dihadiri oleh para ibu hamil, ibu balita, serta anggota PKK lainnya. Mahasiswa mempresentasikan materi menggunakan media PowerPoint dan membagikan modul serta leaflet yang berisi informasi seputar stunting, mulai dari definisi, faktor risiko, hingga upaya pencegahan. Tak hanya itu, mereka juga memberikan rekomendasi menu sehari-hari yang mudah diterapkan untuk mencegah stunting.
Lima hari kemudian, pada 26 Juli 2024, pelatihan intensif bagi kader Posyandu dilaksanakan. Materi yang disampaikan mencakup metode pengukuran antropometri yang lebih rinci dan aplikasi konsep Posyandu Lima Meja, yaitu sistem pelayanan kesehatan dasar di Posyandu. Kegiatan ini dihadiri oleh Bidan Desa Citrosono dan para kader dari tiap dusun. Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, terlebih saat diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung cara memplot kurva WHO.
Mahasiswa KKN juga menyiapkan berbagai soal latihan yang bertujuan untuk mengukur pemahaman para kader terhadap materi yang telah disampaikan. Dengan latihan ini, para kader diharapkan dapat lebih terampil dalam mengidentifikasi gangguan pertumbuhan pada balita di desa mereka.
Program kerja ini diharapkan dapat berdampak signifikan dalam menurunkan angka stunting di Desa Citrosono. Dengan meningkatnya pengetahuan ibu-ibu PKK dan keterampilan kader Posyandu, diharapkan masalah stunting di desa ini dapat teratasi. Langkah-langkah nyata yang diambil oleh mahasiswa KKN Undip ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat di masa depan.***
***Pengirim: Eka Raisha Putri Bintari, mahasiswi KKN Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.