Portal Pantura, Sukoharjo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, menginisiasi program budidaya inovatif untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal. Program bertajuk “Pembuatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan dalam Ember) Menggunakan Tanaman Kangkung dengan Sistem Akuaponik” ini dipimpin oleh Fadhilah Khairunnisa, mahasiswa jurusan Akuakultur angkatan 2021, dan diluncurkan pada 28 Juli 2024 lalu.
Program ini hadir sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi Desa Tanjung dalam memastikan ketersediaan pangan bergizi yang berkelanjutan. Dengan keterbatasan lahan dan akses pasar yang tidak selalu mudah, masyarakat di desa ini sering kali kesulitan mendapatkan pangan segar yang kaya protein dan vitamin. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko masalah gizi seperti kekurangan protein dan vitamin pada penduduk setempat.
Akuaponik, teknologi yang digunakan dalam program ini, merupakan metode yang mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem. Limbah yang dihasilkan dari budidaya ikan berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman yang ditanam—dalam hal ini kangkung—bertindak sebagai penyaring alami yang menjaga kualitas air bagi ikan. Sistem ini tidak hanya hemat ruang dan sumber daya, tetapi juga merupakan solusi berkelanjutan yang bisa diadopsi oleh masyarakat untuk memproduksi pangan sendiri.
BUDIKDAMBER, yang menjadi pusat program ini, adalah bentuk aplikasi akuaponik yang sederhana namun efektif, dirancang khusus untuk masyarakat dengan ruang terbatas. Melalui sistem ini, masyarakat desa dapat membudidayakan ikan dan tanaman seperti kangkung secara bersamaan di dalam ember. Kangkung dipilih karena pertumbuhannya yang cepat dan kebutuhan nutrisinya yang sesuai dengan limbah ikan, menjadikannya pilihan ideal untuk program ini.
Peluncuran program ini dilakukan di Balai Desa Tanjung pada pukul 13.00 WIB dan dihadiri dengan antusias oleh masyarakat setempat. Dalam acara tersebut, para peserta diberikan pelatihan mengenai cara mengelola BUDIKDAMBER, mulai dari persiapan ember, penanaman kangkung, hingga pemeliharaan ikan. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat sehingga mereka dapat memproduksi sendiri pangan bergizi di halaman rumah mereka.
Selain aspek teknis, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan dan sayuran dalam pola makan sehari-hari. Pihak penyelenggara berharap bahwa dengan adanya program ini, masyarakat Desa Tanjung dapat menikmati manfaat ganda: ketersediaan pangan bergizi yang mudah diakses dan pendidikan tentang pola makan sehat yang lebih baik.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat dari tingginya minat mereka dalam mengikuti sesi pelatihan dan bertanya mengenai detail teknis dari sistem akuaponik. Fadhilah Khairunnisa dan timnya berharap bahwa program ini dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa, serta dapat berkembang menjadi program yang lebih besar di masa depan.
Salah satu warga desa, Siti, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim KKN Undip. “Program ini sangat membantu kami, terutama di masa sulit seperti sekarang ini. Kami belajar cara baru untuk memproduksi makanan sendiri di rumah dengan cara yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Dengan peluncuran program BUDIKDAMBER ini, Desa Tanjung diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Jika program ini berhasil diterapkan dengan baik, tidak hanya akan berdampak positif pada kondisi gizi masyarakat, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan di desa tersebut.
Program KKN Undip di Desa Tanjung ini adalah contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diterapkan secara langsung untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan. Dengan terus mendukung dan mengembangkan inisiatif seperti ini, diharapkan masyarakat pedesaan di seluruh Indonesia dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap pangan yang sehat dan berkelanjutan.***
***Pengirim : Fadhilah Khairunnisa di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.