tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Franchise

Indepth

Janji Paramitha Widya Kusuma untuk Petani Bawang Brebes Jika Terpilih Menjadi Bupati

Avatar photo
×

Janji Paramitha Widya Kusuma untuk Petani Bawang Brebes Jika Terpilih Menjadi Bupati

Sebarkan artikel ini

Petani bawang berharap perubahan yang nyata bisa segera terjadi di sektor pertanian, khususnya dalam menjaga stabilitas harga bawang merah

Dihadapat para petani bawang merah, Paramitha memberi janji jika terpilih menjadi bupati Brebes. (Foto: Istimewa)
Dihadapat para petani bawang merah, Paramitha memberi janji jika terpilih menjadi bupati Brebes. (Foto: Istimewa)
iklan

Portal Pantura, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 semakin seru untuk diikuti dengan berbagai janji yang dilontarkan calon.

Salah satu janji yang mencuri perhatian adalah yang disampaikan oleh calon , Widya Kusuma, terkait dukungannya untuk petani bawang merah.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Dalam sebuah acara di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, , pada Minggu, 22 September 2024, berkomitmen untuk memberikan solusi bagi masalah harga bawang merah yang kerap anjlok saat panen raya.

Dihadapan ratusan petani bawang merah yang tergabung dalam kelompok Tani Merdeka, dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menjamin pembelian bawang merah saat harga pasar tidak berpihak pada petani.

Janji ini menjadi angin segar bagi petani , yang selama ini merasa diabaikan oleh pemerintah daerah terkait fluktuasi harga bawang harga.

“Ini sudah menjadi komitmen saya. Jika terpilih, saya akan memastikan bahwa pemerintah daerah akan membeli hasil panen bawang merah saat harga anjlok,” tegas .

Fluktuasi Harga, Masalah Utama Petani Bawang Merah

Kabupaten dikenal sebagai salah satu sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Namun, setiap kali musim panen tiba, harga bawang merah sering kali turun drastis.

Hal ini membuat para petani sulit untuk mendapatkan keuntungan yang layak, bahkan tak jarang mereka mengalami kerugian besar.

Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka, Dian Alex Chandra, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan bahwa permasalahan harga ini telah menjadi momok bagi petani bawang merah di .

“Selama ini, belum ada bupati yang berani menjamin pembelian bawang merah saat harga anjlok. Kami berharap, jika terpilih, bisa memberikan solusi nyata bagi para petani,” ujar Alex.

Menurutnya, tanpa adanya intervensi dari pemerintah daerah, petani terus-menerus berada dalam ketidakpastian, terutama ketika harga bawang merah jatuh di bawah biaya produksi.

Alex menambahkan, permasalahan ini semakin kompleks dengan adanya tekanan dari pasar luar daerah dan luar negeri yang sering kali lebih memilih bawang merah impor dengan harga lebih murah.

Padahal, kualitas bawang merah tidak diragukan lagi dan seharusnya bisa menjadi unggulan di pasar domestik.

Solusi : Pembentukan Perusahaan Daerah

Sebagai langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut, mengusulkan pembentukan perusahaan daerah (perusda) yang akan bertugas menyerap hasil panen bawang merah dari petani.

Franchise
Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

error: Konten dilindungi!!
Index