Portal Pantura, Brebes – Warga Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Brebes, secara tegas menolak keberadaan aliansi yang mengatasnamakan warga desa. Aksi penolakan ini terjadi pada Rabu, 23 Oktober 2024, di depan balai desa, diprakarsai oleh Gerakan Masyarakat Anti Aliansi (Garansi), yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat setempat.
Mereka berkumpul untuk menyuarakan ketidaksetujuan terhadap tindakan dan pesan-pesan tendensius yang disebarkan oleh aliansi yang mengklaim mewakili warga Desa Benda. Dalam orasinya, Garansi menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk tendensi yang dianggap meresahkan dan menciptakan ketegangan di tengah masyarakat.
Warga menyatakan, keberadaan aliansi tersebut tidak merepresentasikan keinginan masyarakat secara luas dan justru memicu ketidaknyamanan. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah penolakan terhadap mosi aliansi yang dianggap tidak sesuai dengan fakta.
Mereka juga menyoroti pemasangan spanduk yang berisi surat terbuka dengan nada menyerang pribadi. Dalam orasinya, Forum Garansi memberikan ultimatum, jika spanduk tersebut tidak diturunkan dalam waktu 2×24 jam, mereka akan mengambil langkah hukum dengan melibatkan Kepala Desa. Selain itu, mereka mengancam akan menggelar demonstrasi di rumah Ketua Aliansi, yang selama ini dianggap sebagai penggerak utama kelompok tersebut.
Di tengah aksi tersebut, Imam Turmudzi, Ketua Forum Garansi, menekankan pentingnya menjaga etika dan tindakan yang bijak dalam menyikapi permasalahan ini. Ia mengajak seluruh warga untuk tidak terpancing oleh provokasi dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan serta kerukunan antarwarga. Menurut Imam, Pemerintah Desa Benda selama ini telah bekerja secara adil dan maksimal dalam melayani warganya.
“Kami mengajak semua pihak untuk menjunjung musyawarah mufakat. Kesatuan dan persatuan dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan harus tetap terjaga,” tegas Imam.
Selain itu, Imam juga mengajak Ketua Aliansi, untuk duduk bersama Kepala Desa dalam diskusi terbuka guna mencari solusi yang terbaik. “Saya mengundang Ketua Aliansi untuk bertemu langsung dengan Kepala Desa, agar permasalahan ini dapat diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat,” tambahnya.
Aksi penolakan ini diakhiri dengan penyerahan pernyataan sikap resmi dari Garansi kepada Kepala Desa Benda, Baitsul Amri. Dalam kesempatan itu, Baitsul menyampaikan rasa terharu dan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh warganya. Ia merasa lega karena masih ada kelompok masyarakat yang mendukung pemerintah desa di tengah situasi yang memanas akibat tindakan aliansi tersebut.
“Saya sangat berterima kasih atas dukungan dan solidaritas yang diberikan oleh warga Desa Benda. Saya berharap permasalahan ini dapat segera diselesaikan dengan baik dan desa kita bisa kembali kondusif,” ujar Baitsul.
Ia juga menyampaikan harapannya agar situasi di Desa Benda tetap aman dan damai, serta tidak lagi ada pihak-pihak yang memicu perpecahan di tengah masyarakat. Baitsul menegaskan, pemerintah desa akan terus bekerja keras demi kesejahteraan seluruh warga, dan ia berharap agar semua pihak bisa menahan diri serta bersikap bijak dalam menyikapi isu-isu yang ada.
Aksi damai ini diakhiri tanpa insiden, namun ultimatum yang diberikan oleh Garansi menjadi sinyal tegas bahwa warga Desa Benda tidak akan tinggal diam jika aksi tendensi dari aliansi tersebut terus berlanjut. Langkah somasi dan aksi lanjutan ke rumah Ketua Aliansi Gus Imad akan menjadi opsi jika tuntutan warga tidak dipenuhi.
Situasi di Desa Benda hingga saat ini tetap kondusif meski terdapat ketegangan di antara beberapa kelompok warga. Pemerintah desa berharap agar seluruh warga dapat tetap menjaga keamanan dan ketertiban, serta berperan aktif dalam menjaga kedamaian desa.
Dengan adanya upaya untuk mengembalikan situasi ke arah yang lebih baik, pemerintah desa, bersama warga, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan ini secara damai dan bermartabat, tanpa harus menempuh langkah-langkah yang dapat merusak hubungan antarsesama warga.
Melalui semangat musyawarah dan gotong royong, diharapkan desa ini dapat terus berkembang menjadi lingkungan yang harmonis dan bersatu. ***